[ FF ] Nothing On You – Chapter 5 B- Cont

Annyeong saya kembali dengan lanjutan dari 5B yang saya janjikan. Nah nah ini dia. Happy reading …..

Title              : Nothing On You

Author          : Adaya Muminah Aljabar ( oe09@live.com )

Main Cast     : Choi Sooyoung dan Choi Siwon ( Soowon Couple )

Other Cast    :

• Cho Kyuhyun –> Cho Kyuhyun
• Shim Chang Min –> Cho Changmin –> Max Changmin 
• Hwang Tifanny –> Tifanny 
• Victoria Song –> Victoria

Type            : Chapter

Genre          : Romance, Sad Ending , Family

Rating          : PG-18 ( All reader who Open mind )

Disclaimer : This story pure my imagined and my fantasy. All the Cast just belong to God but the story is my own. Hope you like it guys. Not for to copy and Please don’t be plagiator!

Chapter – 5 B Cont –

“You may not be her first, her last, or her only. She loved before she may love again. But if she loves you now, what else matters? She’s not perfect – you aren’t either, and the two of you may never be perfect together but if she can make you laugh, cause you to think twice, and admit to being human and making mistakes, hold onto her and give her the most you can. She may not be thinking about you every second of the day, but she will give you a part of her that she knows you can break – her heart. So don’t hurt her, don’t change her, don’t analyze and don’t expect more than she can give. Smile when she makes you happy, let her know when she makes you mad, and miss her when she’s not there.”
― Bob Marley

******************************

Author POV- 

Tuhan. Biarkan aku mati. Ambil nyawaku. Cabik jiwaku. Setidaknya dengan begitu aku tahu, aku berakhir di sampingmu…

Kyuhyun mengintip dari jendela kamarnya saat lima orang lelaki bertubuh besar itu tertawa membahana. Mereka melontarkan lelucon cabul, yang bisa membuat perawan suci lari ketakutan. Dua diantaranya sedang menggengam botol minuman keras yang hampir kosong, mereka bertukar cerita sampai lelaki yang menampung Kyuhyun keluar dari kamar yang berhadapan dengan kamar Kyuhyun. Dia mengangguk kecil sebelum mempersilahkan dua lelaki yang memegang botol minuman untuk memasuk kamar di depan Kyuhyun.

Lima menit penuh cekam terasa di keheningan yang diwarnai dengan desah nafas tiga orang lainnya. Mereka bergumam tak sabar kemudian tertawa ketika mendengar jeritan seorang wanita dari dalam kamar itu. ” Dongwon pasti sangat kasar. Dia suka bermain kasar. Wanita itu sampai menjerit kesenangan….” kata salah seorang dari mereka yang memiliki mata paling sipit. Dia tersenyum lebar saat kembali mendengar suara jeritan dari wanita yang Kyuhyun tahu sedang tersiksa di dalam kamar itu. Dia sangat tahu karena dia giliran berikutnya. Dia menunggu waktu dan berdoa dalam hati agar dia bisa segera mati sebelum dia ditarik memasuki eksekusinya.

Hentikan. Hentikan. Aku tak mau lagi merasakan semua itu. Aku membenci mereka….

Kyuhyun mengkerut di balik pintu saat mendengar jeritan pilu yang semakin melemah dari wanita yang tersiksa itu. Ini waktunya. Sangat dekat. Hampir. Sekarang. Kyuhyun bergumam dan berdoa dengan egois agar wanita menyedihkan itu cukup membuat dua orang lainnya kelelahan. Dia tahu itu egois, karena dia tak mendoakan keselamatan wanita itu. Tapi tak ada yang tak egois di saat seperti ini. Kyuhyun kembali mengintip saat mendengar pintu terjerembab terbuka, dan lelaki berambut hitam kelam yang sudah melepas atasannya menyeret tubuh wanita yang menjerit tadi dengan satu tangan. Wanita itu tergeletak bagai mayat. Darah ada di sekujur tubuhnya, tapi aliran darah diantara kakinya yang membuat Kyuhyun mengkerut sedih. Wanita itu masih gadis, dia tak lebih tua dari Hyungnya. Wanita atau Kyuhyun harus menyebut gadis?. Ya gadis itu terlihat begitu lemah, bajunya terkoyak dan dia melihat pandangan terluka di mata hitamnya. ” Dia payah. Aku baru memulai permainan tapi dia sudah menjerit-jerit. Dasar semua perawan sama saja. Jual dia! Aku yakin harganya tak akan terlalu bagus. Sekarang banyak yang lebih suka pelacur laki-laki.” Seorang lelaki yang memakai penutup kepala dan Kyuhyun kenal betul peringai kejamnya, mengambil alih gadis itu dan menyeretnya ke dalam kamar yang lain. Kyuhyun segera merapat ke ujung ruangan saat lelaki yang menampungnya menuju ke kamarnya.

Jangan. Jangan. Tak mungkin. Ini tak mungkin……

Lelaki itu tak repot untuk mengetuk. Dia menendang pintu itu dengan kakinya. Suara debam pintu yang memekakan telinga semakin membuat Kyuhyun mengkerut. Lagi. Lagi. Dia akan melewatkan eksekusi itu lagi. ” Hai, Nak. Sekarang giliranmu!” ujarnya seraya mencengkram Kyuhyun dengan tangannya yang besar.

“Tidak.Tidak. Jangan. Aku tak mau… Aku tak mau lagi….” Kyuhyun mencoba meronta saat lelaki itu menyerahkan pada temannya yang sudah separuh telanjang.

” Percayalah dia lebih nikmat dibanding wanita tadi. Aku sudah merasakannya. ” Kata lelaki itu pada temannya yang meringis keji ke arah Kyuhyun yang memucat. Saat lelaki yang setengah telanjang itu meraih kopornya dan mengeluarkan dua gepok uang 10.000 won, Kyuhyun menangis dengan keras. Dia dijual. Dia dijual untuk melayani lelaki bejat itu.

“Jangan….ajhusi jangan….” Kyuhyun merasa kepalanya berputar saat dia dilempar ke dalam kamar gelap itu. Di sana sudah ada dua pria lain. Salah satu diantara mereka sudah benar-benar telanjang. Dan mencoba untuk meraih Kyuhyun dari tangan kawannya.

“JANGAN….JANGAN…JANGAN! TIDAK!” Raung Kyuhyun di sela tangisannya saat perih itu datang. Dia ingin mati. Dia lebih baik mati saat itu juga.

***********************

Seoul, Korea Selatan 2012

” Kenapa kau memandangku seperti itu?”

” Seperti apa?”

” Seperti ada dua kepala di tubuhku.”

” Kau seharusnya menjawab tepat seperti yang kukatakan dulu. “

” Apa kau ingin reka ulang, Sayang. Atau ciuman setelah reka ulang itu?”

Sooyoung tersenyum lembut sebelum mengecup pipi Siwon lembut. ” Akhir-akhir ini kita sering menghabiskan waktu untuk ‘tidur’ ” bisik Sooyoung lirih. Dia memainkan jemarinya di atas dada Siwon yang sedang memejamkan matanya. Atau lebih tepatnya berpura-pura memejamkan mata.

” Kau yang memaksaku. Kau selalu menarikku untuk tidur.” Gumam Siwon seraya tersenyum lirih.

” Ah… apa kau sudah dengar. Fanny Unnie akan segera menikah.” Jawab Sooyoung mengalihkan pembicaraan.

Siwon mengangguk lirih. ” Aku turut berduka bagi Yunho.” Canda Siwon. ” Fanny gadis yang baik, tapi dia sedikit aneh. Apa lagi dengan jenis pria alpha seperti Yunho. Fanny pasti akan menyusahkannya di masa depan. Tapi aku salut pada Yunho yang mampu bertahan dengan perubahan suasana hati Fanny yang seperti kutu loncat. “

” Fanny unnie tak seburuk itu.”

Siwon membuka matanya dan menatap tepat di mata Sooyoung. Ingatan masa lalu mereka seolah menjadi lelucon. Fanny adalah wanita di masa lalu Siwon yang hampir menyiksa Sooyoung dalam kematian sebelum mengetahui kebenaran tentang hubungan mereka. Tapi hari ini, Siwon dan Sooyoung membicarakan Fanny seperti saudara dekat yang sangat beharga. Benar kata pepatah. Kita bisa bercerita tentang masa lalu kita yang tragis dan mendengarnya seperti lelucon anak kecil. Bukankah artinya Sooyoung sudah benar-benar memafkannya, hingga mau mengungkit Fanny dalam pembicaraan mereka.

” Kau juga jadi aneh. Jangan terlalu dekat dengannya.” canda Siwon lagi. ” Lingerie dan ….” Siwon menghentikan ucapannya saat merasakan tangan Sooyoung yang mencubitnya lembut. ” Sudah kuduga, itu semua ulah Fanny. Tapi aku berterimakasih padanya, karena memberimu Lingerie yang sangat sex…”

” Oppa…” Protes Sooyoung.

Siwon mengecup ujung dahi Sooyoung dengan keras seraya merengkuhnya lebih erat lagi. Hubungan mereka sudah semakin membaik. Sooyoung sudah mulai bisa bercanda dengannya, dia tak ragu untuk menyentuh Siwon terlebih dahulu, dan jalinan tak kasat mata diantara mereka sudah semakin erat. Siwon ingin sekali tertawa saat ini. Dulu, dua tahun lalu saat tembok pemisah diantara semakin melebar, Siwon tak pernah memimpikan atau berani berpikir dalam imaginasi terliarnya sekalipun akan bercanda tentang orang lain dan bergelut ringan di atas tempat tidur bersama Sooyoung. Tapi semua tentang Tuhan memang tak pernah bisa ditebak oleh logika manusia yang sangat dangkal. Dia kembali menjauh dari Sooyoung hanya untuk melihat senyum kekasihnya, istrinya tercinta. ” Tidurlah.” Gumam Siwon saat melihat keletihan di mata Sooyoung. Bagaimanapun ini sudah sangat larut.

” Shiro.” Jawab Sooyoung perlahan. ” Bacakan sesuatu untukku.” Pinta Sooyoung dengan sura manja yang mendayu.

” Aku punya pikiran lain yang lebih menyenangkan dibandingkan membaca buku.” Jawab Siwon dengan kilat jahil. Sooyoung tahu apa yang dimaksud suaminya, tapi dia benar-benar lelah.

” Bacakan satu baris saja, please. Aku akan tidur. Aku janji. “

Siwon menarik buku yang ditinggalkan Sooyoung di nakas, dan mulai membuka bagian yang ditandai. Dia tersenyum saat menyadari Sooyoung menandai bagian erotis dari buku itu. ” Kau memaksaku membacakan ini untukmu?” Sooyoung mengintip sekilas sebelum terpekik malu, saat Siwon mengetahui dia menandai bagian percintaan Archon dan Apollymi. ” Percayalah sayang, membacanya tak akan lebih menarik dibanding melakukannya, dasar kau gadis nakal.” Goda Siwon dengan kilat jahil di matanya. Sooyoung membuka jilid lain yang memperlihatkan tinta hitam yang menarik untuk dibaca. ” Hemmm. Diciptakan di balik kabut zaman purba oleh dewa kuno Archon, Atlantis diberi nama seperti kakek tertua Archon, Atlantia, yang berarti ” kecantikan yang anggun”. Archon menciptakan pulau itu dengan bantuan pamannya, sang dewa samudra Yord, dan saudarinya Eda (bumi). Archon menghadiahkan pulau itu kepada istrinya Apollymi, supaya dia bisa memenuhinya dengan anak-anak mereka, yang akan dibutuhkan untuk ruang gerak dan tumbuh….” Siwon mengintip Sooyoung yang sudah terpejam. Dia menutup buku itu perlahan dan meletakkan kembali di tempatnya semula. Dia mencoba membenahi selimut agar semua bagian kulit Sooyoung yang tersibak, bisa terlindungi dari dinginya malam. Dia mencium dahi Sooyoung sebelum ikut terlelap bersamanya.

Sooyoung membuka matanya setelah mendengar suaminya bernafas tenang dalam tidurnya. ” Terimakasih telah memberikan Silent Hill padaku, kelak aku akan memenuhinya dengan canda tawa anak-anak kita, Oppa.” Bisik Sooyoung di telinga Siwon. Dia sengaja memperlihatkan cerita Archon dan Apollymi pada Siwon, hanya untuk menunjukkan keagungan hati suaminya dan rasa terimakasihnya. Satu doanya agar anak-anak mereka tetap selamat. Agar tragedi Apollymi dan Archon tak menimpa mereka dan merenggut anak mereka. ” Aku hamil Oppa….” Bisik Sooyoung sebelum terlelap dalam tidurnya.

*******************

Changmin ada di sana. Duduk dengan ketenangan yang menakutkan. Matanya berubah hitam saat melihat Victoria memasuki ruang rapat direksi tahunan yang diadakan oleh Song-Group. Perusahaan yang dikepalai Victoria selama tiga tahun terakhir ini, didirikan dari sisa puing-puing kejayaan Song-Group di tahun 96. Perusahaan ini tak lagi bergerak di bidang makanan instan, di tangan Victoria Song-Group menjadi perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang kesehatan, pertambangan, dan juga perhotelan.

Sebagai bekas sekutunya, Changmin membeli saham perusahaan hanya untuk menegaskan posisinya sebagai orang yang setara dengan Victoria, bukan sebagai budak atau anjing peliharaan yang dengan seenaknya bisa digerakkan olehnya. Tapi nyatanya dia tertipu selama ini. Dia tahu Victoria adalah wanita manipulatif, tapi dia tak sadar jika wanita berdarah dingin itu mampu melakukan segalanya untuk mencapai tujuannya. Seperti hari ini, akuisisi RS Corp dengan SG diumumkan secara resmi dan akan ditandatangani dalam jangka waktu dekat. Changmin tahu apa tujuan Victoria sebenarnya. Dia ingin menguasai RS Corp yang merupakan sumber keuangan dari MJ selama puluhan tahun ini. Dana RS Corp mampu menambal kerugian besar yang ditimpa MJ saat beberapa bulan yang lalu mengalami kebocora produk. Changmin tahu karena dia juga turut andil di dalamnya, sampai dia mulai mencurigai motive Victoria. Karena kegagalannya menyabotase MJ, dia beralih pada sumber kekuatan MJ.

” Apakah ada yang perluh disampaikan?” seorang panelis rapat mempersilahkan bagi dewan direksi untuk memberikan pandangannya mengenai rencana Presdir mereka.

Park Min Joong, seorang dewan yang sudah beruban meminta penjelasan karena Victoria akan mengorbankan kerja sama mereka dengan Gollbin Corp jika sampai menandatangani kesepakatan akuisisi dengan pihak RS. ” Kita sudah bermitra dengan mereka, sejak perusahaan ini berdiri. Dengan menandatangani kontrak ini GC akan meninggalkan kita. Apa motive-mu sebenarnya?”

Victoria tersenyum lirih, senyum yang selalu mampu mengintimidasi semua orang di hadapannya, terkecuali Changmin. ” Aku hanya peduli dengan perusahaan. Gollbin Corp akan segera gulung tikar jika saja eksplorasi mereka di narrow sea tak berhasil. Aku hanya mengambil apa yang menurutku akan menolong masa depan perusahaan. Saat ini tak penting dengan ikatan kerja, kita harus bersiap siaga menempel pada siapapun yang menguntungkan kita. Lagi pula …” Victoria menghentikan ucapannya saat mendengar Changmin yang duduk tak jauh darinya tertawa mengejek. Dia memandang Changmin dengan kilat amarah di matannya. Amarah yang mampu membuat dewa perang sekalipun bergetar ketakutan. Tapi Changmin tetap di sana bergemin dengan keteguhannya. ” Kau sangat tidak sopan, Tuan Max. Apa anda tak mendengar saya sedang berbicara?” ejek Victoria dengan nada mengancam. Dia tahu Changmin yang marah tak akan mudah dilawan, tapi dia mengambil segala resiko itu untuk mencapai tujuannya. Dia tak akan bisa lari terus dari Changmin. Walau seorang dokter, tak ada yang bisa mengalahkan Changmin dalam bermain bisnis.

” Presdir, sepertinya Anda telah menyalahartikan interupsi saya barusan.” Jawab Changmin tak kalah ketusnya. ” Dibanding dengan masalah yang akan kubicarakan sekarang, apa yang kau katakan sekarang ini tidak ada artinya.” Changmin menutup folder yang ada di hadapannya. Dia memandang Victoria tepat di mata saat melanjutkan perkataanya. ” Pengambilalihan RS Corp kali ini akan terjadi dengan syarat penyerahan dana rahasia kepada RS, bukan begitu? Pada saat sensitif seperti ini, tidakkah terpikir olehmu tindakan ini akan memancing perhatian jaksa? Jika perihal tentang suksesi ilegal Song-Group sampai bocor ke publik, apa yang aka terjadi pada SG? Tentu saja SG akan langsung diinvestigasi. Bagaimana jika dalam proses ini ditambah lagi dengan investigasi pajak, apa rencana Anda saat semua itu terjadi? Pemimpin sebuah perusahaan, seharusnya persiapan seperti ini sudah dilakukan sebelum proyek akuisisi ini diluncurkan.”

Victoria memandang para dewan yang sudah mulai berbisik membenarkan Changmin di sekelilingnya. Brengsek Changmin…inikah caramu membalasku. Batin Victoria yang tak menyadari dia sudah mencengkram bolpoinnya terlalu erat. ” Tidak usah khawatir. Hal yang merugikan SG tak akan terjadi.” Ujar Victoria dengan getar marah pada suarannya.

” Kapan baru bisa kau sadari, menipu tidak selalu berhasil. Apa kau kira kau bisa bebas dari semua ini hanya dengan status sosialmu?. Apakan Presdir Choi adalah orang yang begitu jujur dan menaati peraturan hingga hal seperti ini tak perluh dikahwatirkan?” ancam Changmin dengan menekankan nama Choi pada marga Victoria. Dia bisa saja menghancurkan Victoria saat ini, di depan semua para dewan yang menyaksikan dia bisa memgungkap masa lalu Victoria. Tapi dia tak ingin melakukan segalanya secepat itu. Dia menginginkan pembalasan yang perlahan. Dia melirik pada Victoria yang kehabisan kata sebelum membisikkan kata tanpa suara. ” Ini baru awal, lass.”

*******************************

Victoria menjerit kesal di dalam kamar mandi. Ini saatnya, dia tak bisa bertahan lebih lama lagi. Saat ini, kematian Sooyoung sudah cukup baginya. Dia akan bertindak. Dia akan segera melakukan segalanya, sebelum Changmin mulai mendekati Sooyoung dan memperingatkannya. ” Brengsek kau Changmin.” Gumam Victoria saat dia mengingat hasil rapat direksi hari ini.

Victoria meraih ponselnya dan menekan nomor yang sudah dia hafal di luar kepala. ” Yaboseyo.” Ujar Victoria seraya menata kembali pikirannya. Emosi hanya akan mengacaukan segalanya. Dia harus tenang, karena dia bisa mencium darah di tangannya, sesuatu yang sangat dirindukannya, debar jantung kemarahannya berubah menjadi antisipasi menyenangkan saat mengingat kesenanganya dalam mencabik musuhnya. ” Hallo, J. Aku membutuhkanmu sekarang. Ne. Aku menunggumu. Ne. Aku tahu di mana dia. Bukankah kau sudah lama menantikan semua ini. Ne. Dia yang merebut Kyuhyunmu, dia yang membuat Kyuhyun pergi darimu. Ne. Hari ini adalah hari special kita J. Kita akan berpesta.” Victoria tertawa saat J membisikkan kata-kata yang membuatnya gembira. Penyiksaan dan semua hal menakutkan yang bisa membuat orang normal terkencing, tapi bagi Victoria adalah lagu balada yang membahagiakan hatinya.

Sebentar lagi…tunggu aku Soo….

******************************

Sooyoung menjinjing buku berat itu dengan kedua tangan kurusnya. Dia tak ingin Siwon khawatir dengan kandungannya. Tapi dia juga tak ingin mati bosan karena harus berdiam diri di rumah. Setidaknya acara amal ini akan membantunya mengatasi kebosanan.

” Soo…”

Sooyoung merasa ada suara yang sangat dikenalnya memanggil dari balik punggungnya. Dia terus melaju tapi suara itu semakin jelas.

“Soo.”

Kali ini Sooyoung berbalik dan menjatuhkan tumpukan bukunya saat melihat Victoria ada di sana dengan senyum miringnya. “Unnie….” Bisik Sooyoung secara tak sengaja melantunkan panggilan yang sudah lama tak diucapkannya. ” Victo..ria.. unnie.” Nafas Sooyoung tercekat saat dia merasakan kenangan masa lalu mulai menyeruak dalam pikirannya. Merespon rasa takutnya Sooyoung melangkahkan kakinya menjauhi Victoria. Tapi Sooyoung  mendadak terdiam saat Victoria mengucapkan maaf dari bibirnya. Ada air mata di mata cantiknya. Victoria menangis dan menunjukkan wajah begitu memelas. Sooyoung melihatnya, gurat yang muncul karena rasa tertekan ada di samping matanya. Luka yang dulu menghias pipinya sudah menghilang. Dia menjadi wanita yang sangat sempurna dan cantik. Mata bulatnya begitu menggoda andai saja dia tak menangis. Bibirnya bergetar tapi masih terlihat begitu sensual. Tapi ada yang tak berubah darinya. Suara itu, tatapan mata yang sama, dan aura yang sama saat Sooyoung ada di sampingnya.

” Unnie….” Sooyoung maju selangkah lebih mendekat ke arah Victoria yang tertunduk sedih. ” Ada apa unnie? Apa yang terjadi?” satu yang tak pernah berubah walau Sooyoung merasakan trauma berat dengan kejadian masa kecilnya. Dia menyayangi Victoria. Dia masih menyayanginya dan tak senang melihat unnienya menangis. Dia ingin menghiburnya saat dia mencoba mengalihkan kecurigaan tak beralasan dari pikirannya. Dia semakin mendekat dan meraih tangan Victoria yang lemas di kedua sisi tubuhnya.

” Miane, Soo. Miane. Aku kakak yang tak berguna. Aku seorang manusia yang tak berguna. Aku mencelakakanmu. Maafkan perbuatanku di masa lalu, Soo. Aku hanya takut mengakuinya…aku hanya sedikit iri padamu saat itu….”

Sooyoung mendengar perkataan Victoria dengan sabar. Dia meraih bahu Victoria dan menekankan tangannya di sana. “Unnie…unnie….lupakan, aku sudah tak mengingatnya lagi….” Mengetahui dirinyalah penyebab kepedihan Victoria, Sooyoung  merasa tersiksa karena keberuntunganya dalam hidupnya. Dulu, walau dia  kehilangan kedua orangtuanya, dia masih memiliki kakek yang memanjakannya. Sedangkan Victoria tak memiliki siapapun, Sooyoung bisa maklum dengan rasa iri Victoria. Sooyoung merengkuh Victoria di tubuhnya.

” Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu, Soo. Aku tak memiliki siapapun lagi. Aku malu menemuimu, tapi kau satu-satunya keluarga yang kumiliki …..” Isak Victoria di leher Sooyoung.

” Tenang unnie…tidak masalah… aku akan membantumu….” Ucapan Sooyoung terputus saat mendengar dering panggilan dari ponselnya. Dia menjauh sedikit dari Vict dan mencoba meraih ponsel yang ada di tas pinggangnya, tepat sebelum dia menjawab panggilan itu Victoria mendorongnya ke belakang dengan kekuatan yang mampu merobohkan tubuh lelaki dewasa.

“Unnie?” Sooyoung masih merasa pening saat merasakan tubuh keras di balik punggungnya. Dia menjerit saat tubuh itu merengkuhnya dari belakang dan mencengkram mulutnya. Sooyoung mencoba menoleh ke arah penyandranya dan dia membelalakkan matanya saat melihat senyum menakutkan itu sekali lagi. ” Hallo , anak nakal. Kita bertemu lagi.” ujar lelaki itu dengan seringai kejam di bibirnya. Senyum yang sama saat dia menyiksa Kyuhyun di masa lalu.

Victoria tersenyum dengan lebar saat melihat Sooyoung memucat. Dia mengambil ponsel Sooyoung yang terjatuh dan melemparkannya jauh-jauh. ” Terimakasih J, kau datang di saat yang tepat. Aku hampir melupakan keasikan mencabik lawan, jika kau tak datang tadi. Aku hampir saja menikamkan pisauku di perutnya. ” Victoria mengeluarkan belati yang disimpannya di balik jas kerjanya. ” Siapa suruh kau memandang rendah padaku, adik kecil. Kau tak pernah belajar dari masa lalu. Kau tetap naif dan bodoh seperti dulu.” Sooyoung menatapnya dengan pandangan tak percaya. Air mata yang tadi keluar dengan deras dari matanya tiba-tiba digantikan dengan seringai kejam yang membuat Victoria begitu menakutkan. Dia mengusap air mata palsunya sekilas sebelum mengejek Sooyoung dengan hinaan kasar.

Sooyoung merasakan tekanan pada bibirnya semakin mengetat, dia ingin menjerit, dia ingin meminta pertolongan. Tapi monster penyiksa itu menekanya kuat sekali di tubuhnya. Dia bisa merasakan tulangnya mulai kelu karena rasa sakit. ” Siwon Oppa…Siwon Oppa…” Jerit Sooyoung dalam hati.

” Saatnya bermain, Soo. Permainan menuju neraka? Kau ingat?”

Tidak. Tidak. Tuhan selamatkan aku dan bayiku ….Siwon Oppa. Jerit Sooyoung dalam hati sebelum kegelapan mengusainya.

*****************************

-TBC-

Ok Akhirnya berakhir Chap 5 . Nah berhubung tinggal 1 Chap lagi , saya ingin si silent reader ini bermunculan dong yahhh. Saya akan cek jumlah viewnya, jika seandainya banyak tapi yang Comment itu-itu saja, terpaksa gak akan saya pos Chap Ending UNTUK SELAMANYA. –> senyum setan.

HAHAHAHHAHAHAHA HAPPY READING ….

BYE

mian kalo banyak Taypo dan membosankan dan aneh dan lain lain dan lain lain 🙂

peluk hangat dari Adaya ….

Dahdah ….

Link :

Chapter 5 B ¦ Special Chapter : TS I ¦ Chapter 5A Cont PW Ver ¦ Chapter 5A Cont ¦ Chapter 5A  ¦ Chapter 4C ¦ Chapter 4B ¦ Chapter 4A ¦ Special Chapter : TR ¦ Chapter 3B ¦ Chapter 3A ¦ Chapter 2 ¦ Chapter 1