[One Shoot] DIE

http://sujufemm.files.wordpress.com/2012/03/siwon-menggalau-di-twitter.jpg

Title  : Die

Author : LieLieLieaRia

Cast  :

  • Choi Sooyoung
  • Choi Siwon
  • Choi Minho
  • Choi Sulli

Genre : Family => Love

Type  : One Shoot

Rating : PG-17

 

 

@@@@

To my LOVE

 

Saat aku menulis surat ini, udara musim semi berhembus sejuk menerpa wajahku. Di saat itu aku bersyukur pada Tuhan karena memberiku kesempatan untuk menikmati keindahan dunia. Namun aku juga harus mengingat, jika bukan hanya keindahan yang tersuguhkan di dunia ini. Keburukan pun ada, dan tidak satu atau dua kali aku merasakan keburukan itu terjadi padaku.

Tuhan memang begitu adil bukan? di setiap ada keindahan, pasti ada pula keburukan di sekitarnya. Seperti saat ini, aku begitu bahagia dengan kehadiran dua malaikat kecil kita. Aku senang kedua malaikat kecil kita terlahir dari rahimku dengan keadaan baik, bahkan begitu baik. Dan saat aku melihatmu menggendong malaikat-malaikat kecil kita, aku berpikir, kebahagiaan sesungguhnya ternyata saat melihat keluarga kita tersenyum dengan bahagia.

Namun kembali lagi, keburukan itu menimpaku. Setelah terlahirnya kedua malaikat kecil kita, dokter datang dan memberitahuku akan kabar yang tak pernah ingin aku dengar. Rahimku bermasalah, hanya itu yang aku tahu tanpa adanya penjelasan yang lebih jelas.

Oppa, aku tahu, dokter menjelaskan semuanya padamu, tapi kenapa kau tidak memberitahuku? Apakah masalah dalam rahimku terlalu parah hingga kau hanya meneteskan air mata saat aku bertanya padamu tentang penyakitku itu?

Aku memang hanyalah manusia biasa yang tak bisa menerima sesuatu yang buruk terjadi pada diri ku, namun aku pastikan jika aku akan tegar menghadapi semua ini. Setiap waktu aku selalu berpikir, apa yang sebenarnya terjadi padaku? Sakit yang tak tertahankan pada perutku, mual, pusing yang terus menerus, dan darah yang sewaktu-waktu mengalir dari hidungku. Apa yang sebenarnya terjadi, oppa?

Hingga suatu saat aku pernah berpikir, apakah umurku tidak lama lagi? Aku tahu, Tuhan sangat membenci pertanyaanku itu, namun aku juga tak bisa menahan kata-kata itu yang terus berkeliaran dalam pikiranku.

Maafkan aku karena tak bisa menjadi sosok istri yang sempurna untuk oppa, dan tidak bisa menjadi sosok ibu yang sempurna untuk kedua malaikat kecil kita.

Dan saat hembusan musim semi kembali menyejukkan wajahku, aku berpikir kembali,inikah akhir dari kisah cinta kita? Sungguh hatiku terasa begitu sakit jika harus mengakhiri kisah kita begitu cepat. Aku masih ingin di sampingmu, merawat kedua malaikat kecil kita bersama dan mengisi hari-hari kita bersama.

Oppa, darahku kembali menetes sekarang dari hidungku. Kau dapat melihatnya di kertas ini bukan? Mengerikan. Tentu saja mengerikan. Tulisan indahku di kertas lucu ini tampak mengerikan dengan darah yang mendominasinya.

Oppa, maafkan aku atas semua kesalahanku yang sudah tak terhitungkan saat kita bersama. Dan maafkan aku juga oppa, karena tak bisa membantumu merawat kedua malaikat kecil kita, Choi Sulli dan Choi Minho.

Oppa, kurasa waktuku sudah tak lama lagi. Sudah waktunya aku untuk pergi.

Terima kasih atas seluruh cintamu yang sudah kau buktikan selama ini padaku. Terima kasih atas pengorbananmu yang tiada henti untuk menunjukkan cintamu padaku. Dan terima kasih untukmu yang sudah membuatku mengerti bagaimana itu rasanya menjadi seorang ibu.

yang selalu mencintaimu

Choi Sooyoung

 

 

Jeritan Siwon kembali menggema untuk kesekian kalinya. Air mata terus menetes dari dagunya, membasahi secarik kertas yang berada dalam tangannya. “Tuhan, kenapa kau mengambilnya? Kenapa Tuhan?” jeritnya lagi.

Semua orang yang berada dalam ruangan itu menatap Siwon iba. Siwon baru saja mengecap rasa kebahagian menjadi seorang ayah, tetapi sekarang, dia harus merasakan kepedihan karena istri yang begitu dia cintai pergi meninggalkannya untuk menghadap pada Sang Pencipta.

“Siwon~ssi!” Siwon berbalik tanpa minat pada wanita di sampingnya. Wanita itu tengah menggendong salah satu malaikat kecilnya, Choi Sulli, meninabobokan malaikat kecilnya yang sedari tadi menangis, seolah Sulli mengerti dengan semua yang terjadi. “Lima belas menit lagi kita berangkat kepemakaman.” ucap wanita itu lirih. Siwon mengangguk pelan dan mengambil alih Sulli dari gendongan wanita itu. “Minho sedang bersama Choi ahjumma, eomma Sooyoung!” kembali, Siwon tidak menjawab, dia hanya menatap mata wanita itu sebentar sebelum beranjak mendekati tubuh istrinya.

“Soo~ kau lihat, Choi Sulli, malaikat kecil kita tengahtertidur.” gumam Siwon setelah duduk tepat di samping tubuh Sooyoung yang terbaring. “Sedari tadi dia menangis, mungkin dia tahu jika kau pergi meninggalkannya, dan dia tidak rela jika kau pergi.” tambah Siwon. Sulli meringkuk pelan, menghadap tepat pada dada Siwon seolah dia ingin Siwon memeluknya lebih erat. “Sulli pasti ingin kau yang memeluknya.” Siwon menarik nafas dalam, dadanya terasa amat sesak saat melihat orang-orang yang dia cintai –Choi Sooyoung, Choi Sulli, Choi Minho– dalam keadaan yang menyedihkan. Sooyoung, istrinya yang terbaring lemah tanpa adanya kehidupan, dan kedua malaikat kecilnya yang harus melanjutkan hidup tanpa ada seorang ibu merawatnya.

“Kelak, kedua malaikat kecil kita akan menjadi anak yang hebat, oppa. Karena malaikat kecil kita begitu menyayangi oppa!” Siwon mengedarkan pandangannya. Suara Sooyoung terdengar amat jelas di telinganya, seolah berada di sampingnya. “Mereka adalah anak yang berbakti. Di masa yang akan datang, mereka akan membuat oppa tersenyum bangga.” Siwon semakin bingung dengan apa yang dia dengar. Semua orang yang berada tak jauh darinya nampak biasa saja seolah tak mendengar apa yang dia dengar. Dan Sulli, Sulli kini tersenyum kecil dan begitu manis sekali. “Aku tahu oppa bisa merawat mereka dengan baik. Aku mencintaimu oppa, dan juga malaikat-malaikat kecil kita!”

Hening. Suasana kembali hening seperti semula. Bisikan-bisikan kecil yang tadi Siwon dengar pun tiba-tiba saja menghilang. Namun dari kejauhan, suara tangis Minho terdengar keras. Siwon bergegas mendekati malaikat kecilnya itu yang tengah menangis dalam gendongan ibu mertuanya. “Minho?”

“Sooyoung datang!” ucap nyonya Choi. “Dia pasti memberikan salam untukmu kan? Minho mendengarnya, makanya dia menangis kencang. Padahal Minho hampir saja tertidur.” Siwon tersenyum kecil walaupun sebenarnya hatinya menangis. “Mereka masih suci, Won. Mereka bisa merasakan kehadiran orang-orang yang mereka cintai, seperti Sooyoung, ibu mereka.” tak mampu lagi diri Siwon menyembunyikan tangisannya. Setetes air mata pun kembali mengalir membasahi pipinya yang hampir saja mengering.

 

~ 7 years later ~

Siwon menghembuskan nafasnya berat. Minho dan Sulli masih bergulat di kursi belakang mobil, berteriak-teriak merebutkan foto eomma mereka.

“Appa, Minho mengambil foto eomma!” teriak Sulli yang kemudian menarik rambut Minho hingga Minho berguling dan jatuh ke kolong kursi mobil.

“Minho, tak bisakah kau mengalah?” ucap Siwon pasrah.

“Ini salah appa! Kenapa appa tak memberiku foto eomma yang mirip seperti milik Sulli? Eomma terlihat sangat cantik di foto ini.” ucap Minho seraya menjauhkan foto eomma-nya dari jangkauan tangan Sulli. Tak ada kata menyerah bagi Sulli, Sulli pun menarik tangan Minho dan menggigitnya. “Appa!” teriak Minho kesakitan. “Sulli mengigit tanganku!” adu Minho sedikit meringis.

Siwon kembali menghela nafas. Diberhentikan mobilnya di tepi jalan dan berbalik untuk menatap Minho dan Sulli. “Eomma kalian pasti menangis jika tahu kalian terus bertengkar seperti ini.” ucap Siwon membuat Minho dan Sulli tenang seketika. “Dan eomma kalian akan tersenyum bahagia jika kalian tenang seperti ini.” tambah Siwon dan tersenyum bergantian pada kedua malaikat kecilnya. “Apa masih sakit?” tanya Siwon saat melihat tangan Minho yang membiru.

“Masih appa.”ujar Minho dan mengulurkan tangannya pada Siwon.

“Lain kali kalau kau ingin sesuatu, mintalah langsung pada appa, jangan merebutnya dari orang lain. Mengerti?” Minho mengangguk dan menarik lagi tangannya setelah Siwon mengobati tangannya dengan alcohol yang berada di laci mobil. “Dan kau Sulli, jangan berbuat kasar pada oppa-mu!” Sulli mendelik kasar pada Minho sebelum akhirnya mengangguk menjawab appa-nya.

***

Kening Minho berkerut melihat Sulli yang tengah duduk bersimpuh dengan kedua telapak tangan saling menempel. Terkadang dia juga melihat Sulli bergumam atau tersenyum dengan mata yang terpejam.

“Choi Minho, jangan hanya melihatku seperti itu.” ucapan Sulli yang tiba-tiba sukses membuat Minho tersentak. Dengan langkah ragu akhirnya dia melangkah dan mengikuti apa yang Sulli lakukan. Bedanya, matanya tidak terpejam seperti Sulli, karena dia jauh lebih tertarik menatap wajah eomma-nya yang tersenyum begitu cantik dengan gaun pengantin berwarna putih di depannya. “Do’a kan eomma supaya eomma hidup bahagia di sana, dan jangan lupa ucapkan selamat ulang tahun pada eomma!” Minho menepuk keningnya keras. Tidak biasanya dia lupa akan hari ulang tahun eomma-nya seperti saat ini. Dengan segera dia menutup mata dan mengaitkan telapak tangan erat-erat.

Sulli, “Eomma, selamat ulang tahun. Tidak lupa, di setiap do’a yang ku panjatkan, aku hanya berharap eomma bahagia di sana tanpa melupakan aku, appa dan Minho oppa. Dan seperti sebelumnya, aku ingin sekali bisa bertemu dengan eomma walaupun hanya dalam mimpi. Tapi kenapa eomma tidak pernah menemui ku? Apa eomma tak sayang padaku? Aku ingin sekali memeluk eomma dan mencium eomma. Aku ingin bercerita banyak pada eomma tentang apa saja seperti teman-temanku yang lain. Jujur eomma, aku sedih karena tidak ada eomma di sampingku. Appa dan Minho oppa, mereka tidak dapat mengerti apa saja yang aku ingin kan. Karena mereka pria. Dan jika eomma berada di sampingku, aku pasti sangat senang karena eomma akan jauh mengerti aku. Jadi, maukah eomma bertemu denganku? Eomma, aku senang dengan panggilan eomma untuk ku dan Minho oppa, my little angels. Aku dan Minho oppa merasa jika kami adalah anak terbaik yang dimiliki eomma dan appa, maka dari itu kami berjanji untuk menjadi anak yang eomma dan appa inginkan. Sekali lagi, selamat ulang tahun eomma!”

Minho, “Eomma, maafkan aku karena tidak bisa menjadi anak yang terbaik untuk eomma. Bahkan untuk ulang tahun eomma saja aku tidak ingat. Bukankah aku anak yang tidak berguna eomma? Eomma, bisakah kita bertemu? Aku ingin sekali memeluk dan mencium eomma. Setiap malam sebelum aku beranjak tidur, aku dan Sulli selalu berdo’a supaya kami bermimpi bertemu dengan eomma dan dapat memeluk tubuh eomma dengan erat, bermain di tepi sungai seperti keluarga lainnya. Appa selalu sibuk dengan pekerjaannya, membuat Sulli dan aku hanya bisa bermain dengan para pekerja di rumah ini. Eomma, jika eomma mendengarkan do’a ku, ku mohon eomma, kabulkan do’a ku. Temui aku dan Sulli walaupun hanya dalam mimpi. Eomma, selamat ulang tahun!”

Siwon berdiri di belakang tubuh kedua malaikat kecilnya dengan membawa sebuah kue tart. Sebuah lilin kecil terpasang tepat di tengah kue itu, dan sesekali api lilin yang menyala itu bergoyang karena tertiup angin.

Siwon, “Istriku, selamat ulang tahun. Dihari ulang tahun mu yang bertepatan dengan hari pernikahan kita yang ke sembilan ini aku berharap jika kau selalu mengingat ku dan juga kedua malaikat kecil kita. Kau tahu, aku begitu bangga dengan malaikat kecil kita, mereka anak yang begitu baik dan sangat penurut walaupun terkadang mereka sering sekali bertengkar. Dan kau perlu tahu, jika Sulli, malaikat kecilmu itu sangatlah suka menimbulkan pertengkaran dengan Minho dalam hal apapun itu. Dia benar-benar mewarisi sifatmu. Dan Choi Minho, dia juga tak jauh beda denganmu, suka sekali menghabiskan makanan. Bahkan tak jarang makanan Sulli dia makan membuat Sulli geram. Istriku, tepat satu minggu yang lalu aku mendengar do’a kedua malaikat kita akan keinginan mereka untuk bertemu denganmu. Aku tidak tahu mereka memanjatkan do’a itu setiap hari atau saat itu saja. Namun, bisakah kau mengabulkan do’a anak kita? Aku tidak tega sekali saat itu hingga hanya bisa meneteskan air mata tanpa melakukan apapun untuk ke dua malaikat kecil kita. Dan untuk yang terakhir, tetaplah mencintaiku dan kedua malaikat kecil kita tanpa adanya kata lelah, sama seperti aku, Sulli dan Minho yang selalu mencintaimu. Selamat ulang tahun istri ku!”

Mata Sulli, Minho dan Siwon terbuka bersamaan saat hembusan angin yang sedikit kencang menerpa tubuh mereka. Api kecil yang tadinya menyala di atas kue tart kini sudah padam, menyisakan asap kecil yang kemudian hilang tak berbekas karena terhembus angin berikutnya.

“Appa, lilinnya mati.” Siwon langsung memeluk kedua malaikat kecilnya erat. Dia tidak ingin melihat adanya air mata di hari bahagia seperti saat ini.

“Sudah, jangan menangis! Sekarang sudah larut malam, sebaiknya kita tidur dan menyimpan kue ini ke dalam coolcash. Besok kita baru makan kue-nya sama-sama. Ok!” Sulli dan Minho menyeka air mata yang sudah terlanjur mengalir di pipi mereka dengan kasar. Dengan mantap mereka mengangguk dan mengikuti setiap langkah kaki appa-nya untuk menuju ke dapur sebelum akhirnya melangkah memasuki kamar.

Begitu penuh kasih sayang Siwon menyelimuti tubuh ke dua anaknya yang kini sudah tertidur lelap di sampingnya, Sulli di sebelah kiri dan Minho di sebelah kanan. Dan sebelum matanya tertutup untuk turut menyusul kedua anaknya dalam dunia mimpi, disempatkan dirinya untuk mencium kening ke dua malaikat kecilnya itu dengan begitu dalam.

~ THE END ~

25 thoughts on “[One Shoot] DIE

  1. Miris banget Sooyoung Eonni, lagi bahagia – bahagianya terus tau-tau kena penyakit dan meninggal… Nggak sanggup bayangin siwon jadi single parent diiringi bayang – bayang Sooyoung…
    Tapi Siwon tetap setia kan ya? Berharap kalau Siwon nggak nyari Umma baru buat MinSul setelah ini #ngancem-dikit
    FF ini bikin nyesek lohhh hahaha…
    Daebakkk ^____^

  2. sedih bgt huweeee :”””( siwon bener2 jadi appa yg baik bgt… pasti berat jd single parent apalagi itu buat seorang lelaki :”) siwon hebat, soo juga… aaaa aku suka bgt bgt bgt! :”””)

  3. nyesek dech… mukul2 dada ≧﹏≦

    dr td bc ff sad and hurt bnr2 nguras emosi… keren bgt dech ff mu chingu bg ku sempurna.

    oiy plg saran dr aq please jgn smp blog ni ksong ampe bbrp hari, minggu bhkn berbulan2 y… ditunggu karya baru yg keren secepatnya y.. (*^﹏^*)

  4. Bagussss bangettttt !!! ceritanya sedih pada awalnya, tapi penggambarannya sweet banget.. setiap kata yang dirangkai menjadi kalimat-kalimat indah ..:D

Leave a comment