[ FF ] Nothing On You – Chapter 5 A-

Salut, Cava ?

Hallo reader yang budiman. Miane yaaaaa Adaya lama ngepost chap 5 A heheeh. Pasti ada yang berfikir, ‘kok gak di PW?’, Hehehhe alasanya yaaa apa yah hemmm karena sudah buanyak yang comment di chap sebelumnya jadinya Adaya berfikir begini ‘ Saya percaya pada reader sekalian yang memang merasa FF saya layak baca walau gak bagus sih ya, dan saya yakin reader sekalian memiliki kesadaran tinggi untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang pembaca, alias comment. Tak perluh diancam dan apalah 🙂 ‘, jadi ini lanjutanya saya tujukan pada semua reader yang setia untuk membaca karya ALAY saya heheheh …. makasih cium peluk … byeee …

Oh yaaa saat mengedit chp ini Adaya lagi baca novel novel sedih jadi yahhh maaf kalo kebahagiaan SOOWON di sini hambar haahah <– Minta di hujat :p

… Happy Reading …..

Title              : Nothing On You

Author          : Adaya Muminah Aljabar ( oe09@live.com )

Main Cast     : Choi Sooyoung dan Choi Siwon ( Soowon Couple )

Other Cast    :

  • Cho Kyuhyun –> Cho Kyuhyun
  • Shim Chang Min –> Cho Changmin 
  • Hwang Tifanny –> Tifanny 
  • Victoria Song –> Victoria

Type            : Chapter

Genre          : Romance, Sad Ending , Family

Rating          : PG-18 ( All reader who Open mind )

Disclaimer : This story pure my imagined and my fantasy. All the Cast just belong to God but the story is my own. Hope you like it guys. Not for to copy and Please don’t be plagiator!

Chapter – 5A-

Hanya sekali dalam hidupmu, kamu menemukan seseorang yang bisa dengan sepenuhnya memutar balikkan duniamu. Kau memberitahu mereka apa yang tak kau bagi pada jiwa lain dan mereka menyerap segala yang kau ucapkan dan sebenarnya ingin mendengar lebih. Kau membagi harapan untuk masa depan, impian yang tak akan pernah terwujud, tujuan yang tak akan pernah tercapai dan berbagai kekecewaan yang membuatmu terbuang dari kehidupan. Jika sesuatu yang menakjubkan terjadi, kau tak akan mampu menunggu untuk bercerita pada mereka tentang segala hal yang kau alami, dan mereka akan berbagi bahagia yang kau rasakan. Mereka tak akan pernah malu untuk menangis denganmu ketika kau terluka atau tertawa denganmu saat kau berbuat bodoh pada dirimu sendiri. Mereka tak akan pernah menyakiti hatimu atau membuat perasaanmu tidak nyaman, tapi dengan kebaikan hatinya mereka menguatkanmu dan menunjukkan padamu tentang segala hal yang membuatmu special dan cantik.Mereka tak akan pernah merasa tertekan, cemburu, atau tersaingi tapi hanya sedikit berdiam diri ketika semua perasaan itu muncul. Kau bisa menjadi dirimu sendiri dan tak perlu khawatir dengan apa yang mereka pikirkan tentangmu karena mereka mencintaimu seperti kau adanya. Hal-hal yang terlihat remeh temeh bagi kebanyakan orang seperti catatan kecil, lagu, atau jalan yang pernah kalian lalui akan terasa sama berharganya seperti harta karun yang akan mereka simpan dalam hati mereka.Warna-warna yang ada seolah lebih gemerlap dan indah. Canda tawa bagaikan bagian dari hidup yang sebelumnya sangat jarang atau tak pernah sama sekali kau temui dalam hidup. Satu panggilan telepon atau dua selama seharian penuh kau bekerja membantumu untuk menghadapi hari yang berat dan berhasil melukis tawa di bibirmu. Kau tak membutuhkan pecakapan tiada akhir untuk merasakan kehadiran mereka, tapi dengan sendirinya kau akan menyadari daya dukung mereka hanya dengan berdiri di dekat mereka. Hal-hal yang tak pernah membuatmu tertarik sebelumnya akan menjadi sesuatu yang mengagumkan bagimu karena kau tahu bahwa mereka berharga untuk mereka yang special bagimu. Kau akan memikirkan mereka setiap saat dan dalam semua kegiatan yang kau lakukan. Hal-hal sederhana di alam bisa membawamu untuk berfikir tentang mereka seperti warna biru pucat dari langit, hembusan lembut angin, atau bahkan ledakan badai di ufuk langit. Kau membuka hatimu dan menyadari jika ada kesempatan suatu ketika nanti mungkin segalanya akan berubah dan hancur.Saat membuka hatimu kau mengalami cinta dan kegembiraan yang bahkan tak pernah berani kau mimpikan. Kau menemukan menjadi seseorang yang lemah adalah satu cara untuk mengizinkan hatimu merasakan kesenangan yang sesungguhnya yang terkadang sangat menakutkan bagimu. Kau menemukan kekuatan dan menyadari bahwa kau memiliki teman sejati dan seseorang yang memungkinkan menjadi belahan jiwamu yang mana akan setia padamu hingga akhir waktu. Kehidupan nampaknya sungguh berbeda, menyenangkan dan sungguh berharga. Kau memiliki harapan dan terlindungi hanya dengan menyadari bahwa mereka adalah bagian dari hidupmu. – Bob Marley

***************************

Author POV-

” Iya ini aku Soo ……. Akuilah ….. Kau membunuhnya … Kau membunuh Cho Kyuhyun , Adikku!”

Sooyoung memandang Changmin dengan kernyit samar di dahinya. Suara-suara desing dari masa lalu seolah tumpang tindih di kepalanya. Ada keraguan dan kebimbangan yang berbaur dalam hatinya, berkelebat, datang, dan menghilang kembali. Dia bernafas perlahan untuk mencerna perkataan Changmin di otaknya yang keluh. “ Tidak mungkin ….” Bisiknya lirih. Sooyoung memandang Changmin perlahan mencoba menelusuri jejak kebohongan di gurat wajahnya yang mengeras. “ Cho Changmin….” Suatu getaran merambat di punggung Sooyoung saat menyadari ada kelebat kebencian di mata Changmin.

“ Ya. Ini aku.” Perlahan Changmin meraih dagu kecil Sooyoung untuk lebih dekat ke arahnya. Dia berbisik lirih di telinga Sooyoung yang masih terpaku di hadapannya. “Katakan Soo. Katakan siapa yang bertanggung jawab atas kematian Kyuhyun?” Changmin kembali menatapnya, mata hitamnya semakin gelap dimakan oleh amarah yang dipendamnya selama bertahun-tahun. Dia ingin mencabik wanita di hadapannya, membuatnya memohon ampun dan menangis karena semua dosanya. Tapi entah apa yang membuat Changmin bisa menahan diri, mampu menahanya untuk menunggu penjelasan Sooyoung. Menunggu untuk menelaah segalanya dan apa? Memaafkannya?. Changmin sedikit tersentak menyadari kenyataan yang berkecamuk di hatinya. Kenyataan bahwa dia memikirkan pengampunan bagi wanita yang membuat Kyuhyun meninggalkan Changmin untuk selamanya.

Senyum lemah terbentuk di bibir Sooyoung saat melihat kilasan kasih yang berkelebat sedetik lamanya di mata Changmin. “Kenapa kau begitu lama….dia menunggumu…” Bisik Sooyoung seraya mendekat ke arah Changmin. “ Kyuhyun Oppa … sangat merindukanmu …” Lanjutnya lirih. Ada setitik air mata yang tiba-tiba jatuh di pipinya saat memikirkan penderitan Kyuhyun selama bertahun-tahun. “Kenapa kau begitu lama….. “ Sooyoung menahan desakan untuk memukul dada Changmin dengan kepalan tangannya. Nafasnya tercekat di tenggorokan dan membuat suranya bergetar ketika mencoba mengatakan semua yang ingin dikatakannya, “Dia menderita. Dia percaya padamu. Tapi kau membuangnya…. dia percaya padamu…tapi kenapa kau membuangnya…” Sooyoung mencengkram jemarinya menjadi bulatan kaku di kedua sisi tubuhnya. Dia merasakannya, kepedihan itu, kepedihan yang selalu dilihat di mata Kyuhyun. Akhirnya setelah menahan ledakan kepedihannya Sooyoung menangis. Menangis seperti orang gila di hadapan Changmin. Dia sudah lupa apa yang dikatakan lelaki di hadapannya, yang dia ingat di hatinya di setiap isak tangisnya hanya Kyuhyun yang meringkuk menangis di pojok kamarnya. Kyuhyun kecil. Kyuhyun yang saat itu masih berusia 12 tahun. Kyuhyunnya.

******************

Changmin menghela nafasnya dengan berat. Dia mencoba melemaskan semua otot yang tegang di lehernya setelah mengalami semua kejadian tak masuk akal seharian ini. Penyihir kecil itu membuatnya sekali lagi bimbang. Menggoyahkan keteguhannya, membuat pikirannya kacau tak karuan. “Kau membuangnya…. kenapa kau begitu lama…..dia merindukanmu…” Ucapan Sooyoung terus berkelebat di pikirannya. Seperti rapalan mantra yang seakan membuatnya terpatri di pikiran Changmin.

Changmin memandang ke sekitar ruang kerjanya, tatapannya berhenti pada frame photo yang sudah rusak. Benda yang membuat Sooyoung menyadari identitas aslinya. Setelah semua itu – tangis dan genangan air mata dramatisir dari Sooyoung- Changmin meninggalkannya. Tidak. Dia tak langsung pergi. Dia terpaku dihadapan wanita itu untuk sesaat. Sesaat yang bagai setahun. Changmin hanya bisa diam dan memandang Sooyoung seolah posisi mereka terbalik. Bukan Changmin yang harus kehilangan kata-kata. Harusnya begitu. Tepatnya seperti itu. Tapi semua tak tepat. Sooyoung hanya menangis. Menangis dan menangis seperti orang gila, suaranya membuat asistenya mengetuk ruang kerjanya untuk memastikan segalanya baik-baik saja. Tapi tak ada yang benar-benar baik. Changmin memandang wanita itu sekali lagi, dia menahan diri untuk mengguncang Sooyoung dan meminta penjelasan dari perkataannya yang ambigu.

Menginggalkan? Membuang? Hanya orang gila yang berfikir untuk membuang adiknya. Tapi, Sooyoung tak berbohong. Changmin bisa melihat dari sorot matanya yang terluka, dia benar-benar sedih, dan gemetaran pada suaranya membuatnya yakin jika apa yang dikatakan Sooyoung bukan sekedar bualan. Tapi segalanya tak dapat dicerna oleh Changmin. Kyuhyun menghilang saat mereka tinggal di pantiasuhan. Victoria sendiri yang mengatakannya pada Changmin, Kyuhyun tak tahan tinggal di sana, dia ingin kembali ke kampung halaman mereka. Changmin cukup yakin karena setiap malam Kyuhyun selalu menangis. Dia selalu memohon pada Changmin untuk membawanya pergi dari pantiasuhan dan membawanya kembali ke rumah lama mereka. Rumah yang tak pernah mereka miliki. Changmin terhenyak saat menyadari beberapa kemungkinan yang terjadi. “ Apa kau menungguku Kyu? Apa kau menungguku menjemputmu? Kau tak benar-benar pergi meninggalkanku…. kau menungguku?”, Kenyataan kematian Kyuhyun dan semua hubungannya dengan Sooyoung seolah mengabur di kepala Changmin, dia harus memastikan satu hal dulu sebelum menarik kesimpulan yang tak berani diakuinya. Dia membutuhkan wanita itu. Victoria.

*********************

Seminggu berlalu. Segalanya berjalan tepat di tempatnya. Tak seperti semua yang kukahwatirkan. Hanya Tuhan yang tahu kekacauan apa yang akan meledak di hadapanku. Segalanya tenang …tapi terlalu tenang hingga membuat hatiku meradang. Aku menginkan ketenangan dalam hidupku…..

Ketukan di pintu membuat Sooyoung mengalihkan tatapanya dari buku yang dibacanya. Dia melipat halaman yang terakhir dibacanya dengan perlahan, sebelum tersenyum lembut pada lelaki yang sedang berdiri di pintu kamarnya.

Siwon melangkah perlahan memasuki kamar Sooyoung, dia membawa  folder berwarna coklat kelam yang dijinjingnya dengan begitu santai. Senyum lembut melebar di bibirnya saat melihat Sooyoung meletakkan buku tebal yang sedetik tadi ditekuninya. “ Alkitab ?”, ujar Siwon perlahan, seraya menunjuk pada buku yang sekarang tergeletak di nakas Sooyoung.

Sooyoung mengeluarkan tawa teredam saat melihat Siwon memincingkan alisnya memandang buku bersampul hitam di nakasnya. “Hanya novel biasa. Kenapa kau terlihat begitu takut?”

Siwon menghela nafasnya dengan gaya mendramatisir, “ Aku pendosa, Soo. Berdekatan dengan alkitab bisa membuatku terbakar.” jawab Siwon seraya menyeringai dengan tampang tak berdosa. Dia meraih buku hitam itu dan meletakkan dua folder yang dibawanya menggantikan tempat buku yang dipegangnya. Dia membuka halaman yang terlipat dan membacanya sekilas, dia kembali membuka halaman lain dan menemukan sesuatu yang menarik. Dia tersenyum sebentar sebelum memandang Sooyoung. ” Love is always patient and kind . It is never jealous. Love is never boastful or conceited , it is never rude or selfish , it does not take offense and is not resentful. Love takes no pleasure in other people’s sins, but delights in the truth.” ( penj : Kasih itu sabar. Kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain ). ” Nicholas Spark ? “, tanya Siwon pada Sooyoung .

Sooyoung mengangguk perlahan. ” A Walk To Remember….. “,

Siwon menghela nafasnya sebelum kembali menekuni wajah istrinya. Begitu banyak hal yang tak diketahuinya tentang Sooyoung. Buku, lagu, makanan, dan gaya berpakaian apa yang disukai olehnya. Siwon ingin tahu apa pendapatnya soal gugusan bintang biduk di langit malam, atau tentang dasi yang dikenakannya saat ini, atau hal remeh seperti bagaimana pendapatnya soal kebersamaan mereka. ” Bagaiman keadaanmu?” alih-alih menanyakan apa yang difikirkannya dia memilih bertanya sesuatu yang sewajarnya.

” Hemm… baik. Aku berfikir … “, Sooyoung menggantung kalimatnya saat merasakan Siwon menyentuh pipinya yang dingin dengan jemarinya yang hangat .

” Berfikir apa?” tanya Siwon perlahan seraya mendekatkan wajahnya perlahan ke arah Sooyoung.

” Bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah bagiku…”

” Kau tak berusahan menjadi Jamie Sullivant dalam buku ini bukan?”, sahut Siwon dengan nada penuh canda. ” Gadis desa dengan alkitab di tangannya dan sweater rajut tua yang sudah melingkupi dirinya sejak kelas 4 SD. “

” Oh hentikan. Jamie tak seburuk itu.” Sooyoung melayangkan pukulan kecil ke dada Siwon sebelum tertawa bersamanya.

” Kau hampir terdengar seperti dia. “

” Dengan menyebut Tuhan ?”,

Siwon mengaguk kecil. ” Tapi aku juga tahu satu hal. Tuhan benar-benar ada di antara kita ….”

Sooyoung menunggu Siwon melanjutkan ucapannya. Dia melihat sekelebat kerisauan di hati Siwon. Rasa bersalah dan penyesalan. Sooyoung meraih tangan Siwon yang tak memainkan rambutnya, dia menepuknya perlahan dan tersenyum lembut pada suaminya, mencoba menenangkan kecamukan nada ragu dan penyesalan yang ada dalam suaranya. Segalanya sudah berlalu. Dia ingin mengatakan hal itu secara lantang, tapi Sooyoung tahu tatapan matanya untuk Siwon sudah menjelaskan segalanya. Masa depan mereka ada bukan untuk dijalani dengan kepedihan. ” Apa aku sudah boleh pulang?”, tanya Sooyoung mengalihkan pembicaraan mereka.

Siwon melepaskan genggaman Sooyoung sesaat untuk meraih folder coklat yang tadi dibawanya. ” Besok. Bersabarlah sebentar lagi …” Hiburnya. Dia menyerahkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis yang menangani Sooyoung. ” Kau masih harus sering mengunjungi rumah sakit selama dua bulan ini, tapi mereka menjamin tak akan ada hal serius yang akan terjadi. Hanya prosedur penanganan pasca operasi. “

Sooyoung mengintip satu folder yang masih di atas nakas , sebelah alisnya memincing naik saat melihat lambang maskapai ternama Korea. ” Kau ingin pergi?”, tanya Sooyoung perlahan. Ada getar aneh yang merambati hatinya saat berfikir berjauhan dengan Siwon.

” Kita. ” jawab Siwon perlahan. ” Bukan aku tapi kita.” Siwon membuka folder yang berisi dua tiket penerbangan menuju Verona, Italia Utara. ” Kita akan mengunjungi istana Juliet.”

” Juliet? Italia? Tapi William Shakespeare adalah orang Inggris.”

” Mungkin orang Inggris yang menciptakan Romeo dan Juliet. Tapi orang Italia yang membuat mereka hidup. “

Sooyoung kembali tersenyum dengan letupan kebahagiaan yang mulai tumbuh di hatinya. Ini akan menjadi kali pertama Siwon dan dirinya melakukan perjalanan ke luar negri bersama. ” Kenapa Verona?”,

” Aku sebenarnya lebih menyukai Venesia, tapi …. aku ada urusan dengan Signor Montelagi Botalini, pemasok anggur dan keju untuk perusahaan kita. Maaf mungkin aku akan sering meninggalkanmu sendiri di sana. Tapi aku berjanji akan membawamu berkeliling tempat yang indah….”,

” Perjalanan bisnis? Terdengar cukup menyenangkan bagiku .” Sahut Sooyoung menenangkan kecemasan Siwon. Sooyoung tak perduli, perjalanan mereka bukan dirancang untuk dirinya, atau untuk kebersamaan mereka. Bisnis. Mungkin akan sedikit menyedihkan bagi wanita yang sudah terbisa dilimpahi cinta dalam kehidupan pernikahannya. Tapi bagi Sooyoung yang merasa segalanya masih begitu baru dan membahagiakan. Bisnis. Atau apapun acaranya, asal dia bisa bersama Siwon, sudah membuat hatinya begitu gembira. Dia tak mau terlalu menuntut pada Tuhan dan suaminya, kenyataan bahwa Siwon mau bersamanya dalam perjalanan bisnis kali ini sudah mampu membuat Sooyoung merasakan antisipasi kebahagiaan. Hal yang dulu hampir dia lupakan. ” Terimakasih …”,

Siwon menarik nafasnya perlahan. Dia membalas senyum Sooyoung dan memberinya kecupan singkat di bibirnya. Ini adalah awal dari segalanya. Segala yang pernah Siwon sia-siakan selama ini.

************************

Verona , Italia Utara

Senyum Sooyoung melebar saat melangkahkan kakinya melewati lantai jalan yang ditata rapi dengan lapisan batu bata kecoklatan. Setelah singgah di Venesia selama sehari Sooyoung dan Siwon mencari hotel tinggal di Verona untuk satu bulan kedepan. Siwon sering meninggalkan Sooyoung hingga larut malam. Sooyoung menghabiskan waktunya di Italia dengan berjalan-jalan, berkendara vespa, dan berkenalan dengan orang lokal yang sangat ramah. Setelah puas mencoba berbagai alat transportasi yang ada termasuk gondola di parit-parit Venesia, Sooyoung menjejalkan kakinya ke dalam mini bus yang berpusat di dekat Arena Colosseum yang masih berdiri kokoh walau termakan usia. Dengan mengenakan sepatu bot coklat dan kemeja putih yang tak dikancing ujungnya membuat Sooyoung terlihat lebih mudah daripada usia sebenarnya. Celana jeans kusamnya yang dipotong selutut membalut kaki jenjangnya dengan indah. Sooyoung menyampirkan cardigan rajutnya di pinggulnya, mengikatnya seadanya dan membuatnya menggantung dengan ringan di pinggulnya.

Dari kejauhan Sooyoung bisa melihat ujung cakrawala yang dihiasi dengan pegunungan yang masih ditutupi oleh salju di bulan April walau langit tampak begitu cerah. Sooyoung mengambil beberapa gambar dari jajaran bangunan amfiteater kuno yang masih difungsionalkan hingga masa kini oleh penduduk Verona. Dengan mendesah puas Sooyoung turun dari mini busnya dan bertanya pada mahasiswa lokal yang menjelaskan padanya dimana letak Istana Juliet yang pernah disinggung Siwon sebelum keberangkatan mereka. Mahasiswa lokal berambut merah di hadapan Sooyoung menjelaskan dengan bahasa Inggris terbata dimana letak Casa di Giuletta padanya. Sooyoung berterimakasih dalam bahasa Italia sebelum kembali melangkahkan kakinya melewati pedensatri yang diapit oleh pertokoan mungil ala Italia.

Setelah berjalan selama kurang lebih lima menit dan cukup menikmati pertunjukan seni lokal yang ditampilkan di depan gedung emas bergaya mediterania, Sooyoung menghentikan langkahnya di depan gerbang emas besar yang dikerumuni para turis dari berbagai belahan dunia. Dia memandang kagum pada rumah besar kuno yang merupakan kediaman resmi keluarga Dal Cappello sejak tahun 1200-an. Sooyoung membaca buku panduan wisatanya dan menyadari dari kata Dal Cappello itulah kata De Capuleti, nama keluarga Juliet berasal.

Perlahan Sooyoung memasuki gerbang kuno yang membawanya berhadapan dengan patung perunggu Juliet yang berdiri anggun di tengah-tengah kediaman besar keluarga Dal Cappello, beberapa wisatawan terlihat memegang salah satu payudara patung Juliet yang tak tertutup gaunnya. Sooyoung mengernyit aneh memandangnya sebelum dia membaca buku panduan, jika itu adalah salah satu tradisi bagi para wisatawan. Sooyoung ingin melaju mengikuti mereka tapi langkahnya terhenti saat melihat begitu banyak surat dan coretan yang ada di tembok batu rumah Juliet. Sooyoung mendekati seorang wanita yang menempel secarik kertas yang sudah diisi dengan coretan dalam bahasanya. Wanita itu menangis dengan keras, merancau dalam bahasa yang tak dimengerti Sooyoung. Saat disadari bukan hanya wanita itu yang sedang menangis, ada sekawanan wanita sedang duduk di kursi batu dan menekuni pena yang sedang menari di atas kertas di hadapan mereka. Beribu macam ekspresi tergambar di wajah mereka. Menangis, tersenyum, dan tanpa ekspresi. Sooyoung meraih secarik kertas dalam bahasa Inggris dan membacanya ‘Dear Juliet’ . Satu hal yang disadari olehnya, bahwa semua surat yang ditempel di seluruh dinding batu yang ada ditujukan untuk Juliet. Sooyoung menyadari fakta ini menarik, sampai dia meminta penjelasan pada beberapa orang lokal yang bertugas sebagai sekertaris Juliet – orang yang membalas surat yang ditempel di dinding Casa De Giuleta– . ” Apa Anda ingin menulis surat untuk Juliet?”, tanya wanita ramah itu dalam bahasa Inggris .

” Tidak. ” saat Sooyoung melihat kernyit tak setuju dari wanita ramah itu Sooyoung mencoba memperbaiki jawabannya ,” Belum. “

Wanita ramah itu mengaguk dan memberi Sooyoung secarik kertas berwarna cerah, ” Tulislah sesuatu … apapun… kau bisa kembali kapanpun . Tak harus hari ini.”

Sooyoung mengaguk setuju dan menyimpan kertas itu dalam tas bepergiannya. ” Terimakasih.” Sooyoung berbalik untuk meninggalkan Casa tapi wanita ramah itu menghentikan langkahnya.

Signora … kebanyakan wisatawan menulis sesuatu yang menyedihkan, kematian, perpisahan, dan rasa sakit di hati mereka. Jarang sekali ada yang berterimakasih pada kehidupan dan mengatakan mereka bahagia dengan apa yang mereka miliki saat ini. Aku mohon, jika kau menulis sesuatu, buatlah sesuatu yang bahagia. “

Sooyoung tersenyum lembut sebelum mengaguk mengiyakan. Suatu waktu yang akan datang. Besok. Nanti. Atau setahun lagi. Sooyoung akan kembali dan mengisi kertas cerah ini dengan rasa syukurnya terhadap hidup. ” Pasti !” jawab Sooyoung sebelum berbalik pergi.

***********************************

Seoul, Korea

Pyarrrrrrr ….

Suara jeritan dan beberapa barang yang terdengar terpaksa dibanting ke permukaan lantai membalur ruang kerja Victoria. Wanita itu murka. Di matanya tersirat wajah membunuh yang menakutkan. Seorang wanita setengah baya yang sedang duduk di hadapannya menciut ketakutan melihat kemarahan Victoria.

” Kau ….berdarah ….”, bisik wanita itu dengan nada bergetar.

” Arghhhhhhhhhhhhhhhhhh……BRENGSEK ….. BODOH BODOH !!!!”, jerit Victoria sekali lagi membanting telefon portable yang terjangkau oleh tanganya. ” Bagaimana bisa kau sebodoh ini …..”, geramnya melirik ke arah wanita yang ada di hadapannya. ” Bagaimana bisa mereka menutup semua kerugian mereka ? JAWAB AKU BODOH!”, bentak Victoria seraya meremas kaku tumpukan kertas yang melaporkan keberhasilan Marry Joshep mengatasi krisis di perusahaan mereka.

” Mereka melakukan marge bisnis dengan pihak asing dari Italia. Mereka mengganti hampir separuh rekan bisnis dan pemasok bahan mentah yang dulu bekerja sama dengan mereka. Aku rasa mereka sudah tahu siapa yang menjadi mata-mata untuk kita. Saat ini bahkan Siwon sedang melakukan perjalanan bisnis ke Italia untuk mengesahkan kerjasama mereka. “

Victoria menggertakkan giginya dengan marah. Semuanya hancur. Segala yang dirancangnya sejak dulu hancur karena emosi bernama cinta. Siwon tak mungkin tahu dengan rencananya untuk menghancurkan perusahaan Marry Joshep. Siwon hanya tahu Victoria mengendalikan pernikahannya dan Sooyoung, bukan perusahaanya. Victoria mengutuk Changmin dalam hati. Jika saja lelaki itu tak begitu cerewet dengan adiknya yang sudah meninggal pasti Victoria sudah berhasil mengambil alih perusahaan Sooyoung. Menghancurkannya. Dan membuat Sooyoung melewati kepedihannya yang tiada akhir. Victroria mendesis marah, dia menyuruh wanita di hadapannya untuk menyingkir dari pandangannya sebelum dia melemparkan patung keramik di hadapannya ke wajah wanita yang berkerut takut itu.

Victoria mengeluarkan buku tua yang merupakan diary yang selalu disimpannya dengan baik. Dia tak akan menunjukkan pada siapapun. Dia akan membuangnya. Menghancurkannya menjadi debu, sebelum ada yang mengetahui kebenaran tentang kematian Kyuhyun. Sebelum Changmin menemukan fakta yang sebenarnya. Dia akan menghancurkan semuanya. Diary dan kenangan yang ada dalam buku ini. Sudah seminggu ini Victroia berhasil mendapatkan buku kecil sialan yang bisa membuat segalanya berbalik menyerangnya. Dia harus berterimakasih pada lelaki itu, lelaki yang yang akan membantunya menyingkirkan Sooyoung. Lelaki yang dulu pernah membantunya menekan Kyuhyun untuk mengakhiri hidupnya. Sekilas senyum tergambar di bibir Victoria. Selalu ada orang yang bisa dia andalakan pada saat terdesak. Karena Victoria tahu Tuhan tak akan pernah marah jika dia mencabik wanita yang telah membuat eomma dan dirinya hidup dalam neraka. ” Tuhan menyayangiku, Soo. Dia berpihak padaku. Kau tak memiliki apa-apa selain omong kosong yang disebut cinta. “

********************

Verona , Italia Utara

Sooyoung mencoba menangkap suara-suara alam yang didapatkannya dari balkon kamar hotelnya yang berhadapan langsung dengan Danau Garda. Walau tak semeriah Venesia, Verona memiliki keunikannya sendiri untuk menjamu para pengunjungnya. Sooyoung merasakan kebahagiaan yang masih asing di hatinya saat mengunjungi Casa hari ini. Siwon masih belum kembali dari perjalanan bisnisnya bersama Signor Montelagi Botalini, terakhir kali dia mengirim pesan pada Sooyoung saat dia berada di bursa lelang anggur.

Sooyoung kembali membuka buku panduan perjalannya yang tersimpan di tas bepergiannya, tak sengaja secarik kertas yang diberikan oleh wanita ramah di Casa terjatuh di lantai. Sooyoung memikirkan apa yang akan ditulisnya saat pelayan hotel membawakan troli yang berisi makan malam untuknya. ” Maaf, tapi aku tak memesan semua ini.” Ujar Sooyoung saat mengangkat tutup baki yang berisi pasta dan tumpukan roti hangat yang baru diangkat dari oven.

” Aku yang memesannya.” Ujar Siwon dari balik punggung pelayan yang berkernyit kebingungan. Sooyoung memandang melewati tubuh pelayan yang hampir menghalangi pandangan Sooyoung dari balik pintu, ” Kau sudah pulang ?” Pulang? Sooyoung baru menyadari mereka berada di hotel. ” Maksudku kembali…” Sambungnya memperbaiki kalimatnya.

Siwon tersenyum ke arahnya sebelum memberi tip pada pelayan dan berterimakasih padanya. “Aku lapar. Dan aku merasa istriku juga belum makan apapun sejak sarapan paginya?”  jawab Siwon seraya menutup pintu kamar mereka.

” Kau terlihat lelah?”, tanya Sooyoung saat menemukan gurat hitam di mata Siwon. ” Apa semuanya berjalan lancar?” Satu hal yang semakin hari dirasakan oleh Sooyoung. Siwon selalu bekerja mati-matian untuk perusahaan mereka. Ada sedikit perasaan bersalah timbul di hati Sooyoung saat melihat kerja keras Siwon. ” Seharusnya aku membantumu.” Bisik Sooyoung perlahan.

Siwon maju mendekat ke arah Sooyoung yang tertunduk sedih, dia menangkupkan tangannya ke pipi Sooyoung yang merona. ” Saat seorang suami memasuki kamar dari perjalanan bisnis yang melelahkan, dia menginginkan melihat senyum di wajah istrinya. Buka kernyitan seperti ini..”, ujar Siwon seraya meluruskan gurat yang timbul di dahi Sooyoung. Sooyoung membalasnya dengan senyum sebelum menangkupkan tangannya di atas tangan Siwon yang menangkup pipinya. ” Kau sangat cantik ..” Sooyoung membelalak untuk seperkian detik sampai Siwon mengalihkan percakapan mereka tentang perjalanan Sooyoung berkeliling kota hari ini.

” Benarkah? ” ujar Siwon saat Sooyoung bercerita soal segala yang dilihatnya di Casa hari ini.

“Hemm … wanita itu bahkan memberiku secarik kertas kosong. Aku bersiap menulis suratku saat pelayan datang membawa makanan. Ah…. makan. Benar seharusnya kita makan, bukankah kau lapar?”

Siwon mengaguk perlahan seraya mengendurkan sampul dasinya. ” Aku mandi terlebih dahulu. Kau boleh makan dulu.”

Sooyoung mempersiapkan makanan di meja bundar yang ada di dalam kamar, dia menuangkan anggur merah yang didapat Siwon dari bursa lelang hari ini. Sooyoung menciumnya perlahan dan memutar-mutar gelas wine-nya dengan anggun sebelum menyesapnya sedikit. Dia terkejut dengan sensasi mencekat yang terasa di pangkal lidahnya. Tapi detik berikutnya anggur merah itu berubah menjadi sesuatu yang manis dan unik di lidahnya. Sooyoung mendengar suara pintu kamar mandi terbuka dan dia berbalik dengan cepat ” Siwon…” Sooyoung kehilangan kata-katanya saat melihat Siwon hanya dalam balutan handuk mandi. Tak cukup lebar untuk menutupi seluruh tubunya, tapi cukup sopan untuk menutupi tubuh telanjang dari pinggul hingga lutut. Sooyoung kembali berbalik ke arah meja dan memunggungi Siwon yang sedang berjalan ke arah lemari pakaian. ” Ehm… anggurnya…. aku rasa sangat unik…”, bisik Sooyoung dengan pipi memerah.

Sooyoung mendengar Siwon menuju ke arahnya. Sooyoung melirik sedikit saat Siwon mengenakan kaos putih yang bertuliskan ‘I M HERO’, yang dibelinya saat masih ada di Venesia. Kaos itu membungkus tubuh Siwon dengan pas, menunjukkan lekuk liat yang sepantasnya dimiliki lelaki bugar yang perduli akan kesehatan tubuhnya. Sooyoung sudah hampir lupa bagaimana penampilan Siwon tanpa jas, dasi, dan kemeja resminya. Melihatnya dalam balutan kaos putih membuat Sooyoung merasakan gelitik aneh untuk mengacak-acak rambut basah Siwon dan cambang yang mulai tumbuh di dagu perseginya.

” Ehmmm …. aku mendadak tidak lapar. ” ujar Sooyoung dengan nada bergetar. ” Aku sudah makan di dekat Casa sebelum kembali ke hotel.” Sambung Sooyoung saat melihat Siwon menatapnya dengan tatapan cemas. ” Aku tidur dulu ….” Sooyoung segera beranjak ke kamar mandi meninggalkan Siwon yang sedang menikmati pastanya.

***********************

Sooyoung POV-

Buuuk ….

Aku menutup pintu kamar mandi terlalu keras. Terlalu cepat. Bodoh. Bodoh. Aku pasti terlihat sangat aneh saat terbirit menuju kamar mandi. Aku menarik nafas panjang hingga tiga kali untuk menenangkan detak aneh di hatiku. Aku seperti perawan puritan yang tak pernah bercinta saat melihat kulit keemasan Siwon yang terlihat di balik kaos putihnya. Tuhan tahu aku memang masih suci. Tapi aku adalah seorang istri hampir tiga tahun ini. Istri yang masih suci. Entahlah harus dari mana memulainya, yang pasti aku tak ingin mengurai masa lalu yang kelam. Aku hidup untuk hari ini. Dan hari ini adalah malam pertama Siwon kembali ke hotel sebelum aku tertidur. Aku harus mengambil inisiatif atau … Ya Tuhan, kenapa aku begitu cabul hari ini.

Aku meraih kotak yang kusembunyikan di laci kamar mandi. Perlahan aku membuka kotak yang bertuliskan Victoria’s Secret. Gliter emas yang ada di kotak itu seakan memanggilku untuk membukanya. Dengan wajah memerah aku mengambil lingerie hitam yang diberikan Tiffany saat aku menceritakan rencana liburanku dengan Siwon. ” Ya Tuhan …. baju ini bahkan tak cukup untuk menyembunyikan sehelai rambutku.” Aku membuka kaos tidur dan celana katun selututku sebelum mengenakan lingerie yang  diberikan Fanny padaku. ” Unnie! Apa dia ingin membunuhku karena malu.” gerutuku saat mencoba melihat kembali petunjuk pemakaian semua hal sensual di hadapanku.

Setelah semenit berkutat dengan baju rapuh di hadapanku, Aku melihat pantulan diriku di kaca kamar mandi. ” Ya Tuhan ….” Gumamku saat mendapati baju itu memamerkan hampir semua asetku alih-alih menutupiku dari ketelanjangan sesuai fungsinya. Aku meraih kaos yang ada di lantai kamar mandi untuk menutup bagian dadaku yang terekspos secara berlebih. Aku membuka pintu perlahan dan mengintip ke dalam kamar. Aku mencoba menjulurkan kepalanya untuk melihat ke ruang tengah, aku melihat Siwon masih menikmati gigitan besar pada roti hangat yang ada di piringnya. Aku melesat ke tempat tidur besar yang terletak di samping sofa tempat Siwon duduk menghabiskan makan malamnya.

” Apa ada yang salah?” tanya Siwon saat melihatku dengan gusar menyembunyikan diri di dalam selimut.

“Tidak….Tidak….Silahkan lanjutkan makan.” Aku menjawabnya dengan berlebihan, melengkingkan suaraku yang gemetar dari balik selimut. Aku harus tidur. Tidur . Tidur. Peduli Setan dengan baju ini. Siwon tak akan tahu, kecuali dia membuaka selimutku. Tak akan tahu …….

****************************

Author POV-

Sooyoung terbangun dan mendapati sebelah paha keras terapit di tengah-tengah kakinya dan sebelah tangan yang panas menjelajah di atas lingerie-nya, menjulur di perutnya yang tersingkap oleh minimnya kain tipis yang menjadi bahan lingerie-nya. Sooyoung mengerang  ketika merasakan tangan yang kuat dan hangat meluncur ke pinggulnya, membelainya dengan sensual, dan kelambatan yang menyiksa. Secara naluriah, ia semakin melengkungkan tubuhnya mendekat ke arah tubuh pemilik tangan-tangan panas itu. Hangat. Panas. Tubuh mereka bertemu dalam tarian sensual yang membuat Sooyoung meremang. ” Ya Tuhan ….” gumam Sooyoung saat merasakan sensasi aneh saat kulit dibalik balutan lingerie tipisnya menyentuh dada bidang yang melingkupi tubuhnya.

Siwon menggulingkannya, menelentangkannya, dan memangut bibirnya dengan desahan dalam dan basah. Kepala Sooyoung serasa berputar menerima sensasi aneh yang menjalar ke punggungnya. Perlahan mulut Siwon membujuk bibirnya untuk membukan, membiarkan lidahnya menggoda ke dalam miliknya yang basah. Seumur hidupnya Sooyoung tak pernah merasakan hal yang lebih nikmat dibanding dengan lidah Siwon di lidahnya. Atau tubuh liat Siwon yang bergerak-gerak di atas tubuhnya.

Ciuman Siwon semakin menuntut. Dia menekankan bibirnya dengan keras dan ganas di bibir Sooyoung, namun semuanya seperti terhapus oleh kelembutan tangan Siwon yang bergerak di atas tubuhnya. Memejamkan mata, Sooyoung mencoba menghirup aroma Siwon dari kulitnya dan mengecap hawa panas dari tubuh pria itu.

Sooyoung menggertakkan tangannya di rambut hitam Siwon, dia merasakan kelembutan rambut tebal itu di permukaan kulitnya, menikmati bagaimana rambut tebal Siwon menggelitik jemarinya.

Siwon mundur dan menyandarkan tubuhnya dengan siku tangannya. Dia menatap Sooyoung dengan tatapan penuh gairah menggebu yang membuat geleyar aneh menjalari punggung Sooyoung. ” Aku menginginkanmu Soo….. aku ingin memilikimu….” kata Siwon dengan tegas, nadanya dipenuhi dengan kilas posesif yang membuat hati Sooyoung hangat.

Sooyoung tersenyum dan menyerahkan dirinya sepenuhnya pada Siwon. Siwon mengangkat tubuh mereka dan berguling membiarkan Sooyong menindih tubuhnya. Sooyoung bertopang dengan lengannya. Ia bersandar di dada Siwon, rambut panjangnya membentuk tirai hitam yang sangat mempesona. Siwon menghela nafasnya dengan berat dan mencengkram wajah Sooyoung untuk mendekat kembali ke bibirnya. Mulutnya menggoda dan dengan lembut Siwon menggigit lembut bibir Sooyoung di tengah-tengah giginya.

Sooyoung mengerang saat merasakan tangan Siwon menangkup dadanya dengan menyeluruh. Siwon meremas dada Sooyoung perlahan yang membuat jantungnya bergeleyar senang. Siwon tersenyum saat melihat mata Sooyoung terpejam penuh kenikmatan. Sementara itu perlahan Siwon meluncurkan tangannya ke bagian samping tubuhnya hingga ke pusat tubuhnya. ” Apa yang akan kau lakukan?”, bisik Sooyoung perlahan saat merasakan tangan Siwon bergerak dengan kelembutan menggoda di antara pahanya. ” Ya Tuhan …” Erang Sooyoung saat merasakan jemari Siwon menggodanya tanpa ampun. Perlahan masuk dan keluar, menyulut api yang lama terdiam di lubuk hatinya. Perlahan Siwon membalikkan kembali tubuh Sooyoung terlentang di bawahnya. Deru nafas mereka menyadu dalam simfoni lagu dalam kesunyian kamar.

” Sekarang katakan apa yang kau inginkan.”

Sooyoung menatap tepat di mata Siwon sebelum berbisik lembut ” Kau.”

Siwon tersenyum ke arah Sooyoung perlahan. Dengan antisipasi tinggi Sooyoung menunggu Siwon mendekat ke arahnya. Membuaka semua selubung yang menutupi tubuhnya. Begelayut padanya Sooyoung melingkarkan kakinya ke paha Siwon. ” Jadikan aku milikmu. Jadikan aku milikmu Oppa…” Tepat sebelum Sooyoung yakin Siwon akan menyatukan tubuh mereka suara itu membangunkannya.

**************************************

” Soo…. Soo…. Soo….Kau baik-baik saja?” Suara Siwon membuat Sooyoung terbangun. Matanya terbuka dengan geleyar kebingungan. Dia menatap Siwon yang masih mengenakan kaos putih dan handuknya sebelum melirik ke arah jam dinding yang hanya bergerak lima menit dari waktunya memejamkan mata.

” Ya Tuhan aku bermimpi ….” Gumam Sooyoung dengan percikan merah di pipinya. Sooyoung menatap Siwon yang memperhatikannya dengan kening berkerut.

” Kau mendesah…mengerang….dan menjeritkan namaku. Apa kau kesakitan?”

Sooyoung menggeleng perlahan sebelum menegakkan tubuhnya yang masih merasakan mimpi erotis yang baru saja dirasakannya. Sooyoung mengumpat dalam hati dan merasa pikirannya benar-benar harus disucikan dengan alkitab agar tidak memikirkan hal aneh yang kemungkinan tak akan pernah terjadi dalam waktu dekat ini. Dia mendesah panjang sebelum menatap Siwon dengan senyum di matanya. ” Maaf ….” Sooyoung terenyak kaget saat menyadari Siwon tidak lagi menatap wajahnya. Sooyoung mengikuti pandangan Siwon sebelum menjerit keras. Lingerie-nya tersibak dan memperlihatkan seluruh bagian tubuhnya. Mungkin. Mungkin. Mimpi itu aka segera menjadi nyata.

***********************

-TBC-

Yeah akhirnya selesai. Nah yang bagian NC benar benar di PW ya nanti ok. Tolong ya hemmm cantumkan umur, tolong jujur saat comment jadi saya bisa milah mana yang dikasih PW mana yang tidak dibagian NC. Harusnya yang 5A ini sampai Sooyoung nempelin suratnya di dinding Casa untuk Juliet. Tapi sebelum itu harus melewati bagian NC . Dan harunya di part ini ada pertemuan Soo dan Vict tapi kepanjangan yahhh jadi nanti saya lanjutkan di part 5A juga tapi yang di PW lanjutan ini.

Maaf bagi yang belum cukup umur terpaksa lompat beberapa paragraf. Saya sudah kasih nih lihat biar gak ketinggalan ketinggalan banget deh kalian. Tapi mohon maaf bagian NC saya PW ok ok . Mianeyoooo….

Saya tunggu kritik krtik pedasnya yaaa. Mian saya agak sedikit ngelawak di part ini dan menghilangkan kesan seriusnya, karena saya lelah hahahaah .

Mian kalo banyak Taypi membosankan dan aneh yaaa maafffffffffff……

Ok selamat menikmati Bye bye

81 thoughts on “[ FF ] Nothing On You – Chapter 5 A-

  1. Wahhhh bru update lagi ya…..hubungan Soowon makin membaik ya….syukur dehhh 🙂
    Tapi masih bingung….apa sebenarnya yang terjadi antara Soo dan Kyu……penasaran bnget….
    ditunggu next partnya chingu…fighting!!!!!!!!!!!!!!

  2. wuaah,,akhirnya diupdate juga,,hehe
    musti sabar untuk baca karena blom ada TBCnya,,
    kapan nie rencanana ngupdate “Dare to Tempt a Duke”nya??^^

    • kekkekeke ayooo berangkat sama adaya , jalan kaki #plak hehhehehe , makasih sudah mampir ya sis , jangan lupa diintiiiip Chap lanjutan yang sudah saya post Chap 5A Cont 🙂 , NC nya saya protect di WP pribadi saya, jika mau nanti saya email passwordnya hehhe

  3. Hahahhaa….
    Keren thor… Jdinya gag brat2 amat part nie.
    Bnar2 ktipu sya.. Sya kira udh NC nya:p
    Siwoon oppa fighting… Ayo, bkrja utk buat siwon jr.:D
    Oh ya, ananta imnida 20 thun.. Mnta Pwnya ya unnie..
    FB: Dhitz Dhita Tanassy

    gomawoo..:)

  4. ini belum selesai kah ?
    wah ga nyangka adegan ranjangnya keren banget kak. 😀
    ndang dijadikan nyata dunk, nunggu revealnya kyuhyun aku. manaa ? #gak sabar 😛
    umurku 20 tahun, halah wes ngerti aae
    pw buat aPA ? ada adegan for more that 20 years old ?

    • belum kak, ini khususu untuk yang underage–> padahal wes ada NC ne wkwkwkwk . Hemm nanti realnya di post berikutnya kak ada clue soal Kyuhyun kan tenang sabar santai…ojok bocooor hahahah

    • BDC di update kalo udah menang polling sayang 🙂 sabar ya sementara gantian , udah ada kok tinggal pos pos aja heheh ,,, makasih ya udah mampir , jangan lupa baca kelanjutannya yang udah saya pos Chap 5A Cont 🙂

    • hahahhahahahah siip wah kita seumuran , banyak yang seumuran ternyata readernya heheh seneng, salam kenal ya Thia , tunggu ya nanti email saya 🙂 … tapi jangan lupa baca chap 5A Cont dulu ya udah saya post juga eggegeg , soalnya yang aku protect bagian NC doang buakan all chap siip siip 🙂

    • hehhehehe ya chingu menguras kepala sekali ini part. kekekke berat ya? hemmm saya hanya mencoba mencari kata yang sesuai untuk menggambarkan kasih yang tulus dan tak sombong geggege , ok siip nunggu email saya ya chingu nanti malam insyaAllah saya pos d WP pribadi saya 🙂

    • bisa bisa hehhehe tunggu email saya ya siss , ahh dan jngan lupa mampir ke chap 5A Cont itu nanti yang saya protect bagian NC aja yang lain tidak, biar semua bisa menikmati, jadi biar bacnya nyambung part lanjutan chapter ini di baca ya, udah saya post jugaa, makasih

  5. aduh…soo knpa tba2 jd yadong??
    Hehe…seneng deh liat mrka akur…
    Btw sapa laki2 yg dmaksud vict? Trus knp vic benci bgt ma soo

  6. akhirnya..
    Setelah gw bolak-blik ngecek wordpress ini,
    dipost jga ff ini.
    Yeay! 🙂

    gila..
    SooWon makin mesra aja.
    Seneng bget liatnya 🙂
    yakh..
    Itu syoo cuma mimpi ternyata,
    kirain mrka beneran mau ngelakuin ‘itu’ 😉 😀

    tante victoria..
    Dendam itu ga akan menghasilkan apa-apa :/ 😐
    haah tante..
    Mudah-mudahan Tuhan menyadarkanmu tante –”

    jdi yg bgian B diprotect?
    Aku mau pwnya chingu 🙂
    aku jga uda ckup umur kok,
    uda 17 tahun 😉 😀

    next part ama FF dare to tempt a dukenya ditunggu ^^

  7. iaaahhh akhrny muncul jg ff satu inii
    :))

    aduuhhh si vic mkin kluar tandukny
    hhahaa
    bakal dpt bntuan dr syp lg tuh dy???
    ckckckck
    knp sllu ad jln utk melukai soo eonni??
    :((

    next partny d tggu ya
    😉

    ohya q udh 21thn
    jd blh d bagi PW nya kah??
    niih email q
    ze_thia@yahoo.co.id
    tengkyuu adayaa
    fightingg!!!

    • ne sis akan saya kirim ke email paswordnya ……
      Coba baca part 5 A yang cont itu adalah bagian dari yang mau saya protect sis 🙂 , lanjutan dari 5 A , silahkan di baca sebelum menuju WP saya nanti kalo baca di WP gak nyambung hahahah karena yang saya pos di WP hanya bagian NC saya … gumawooo sudah mampir

  8. Omo…aku kira merreka beneran nglakuin itu, ternyata cuma mimpi….

    Lama-lama vict ajhuma makin nyebeli…
    Siapa tuh yang ng’bantuin vict ajhuma???

  9. Eoni mian baru sempet baca..
    Changmin Oppa masih galau nih..
    Vic makin menjadi-jadi, kayak orang kesetanan
    ternyata cuma mimpi toh aku kira beneran.. #yadong
    Soo eoni lucu banget mimpinya.. 😀

  10. eonni … *teriak aLa kernet bus
    hya ,, ntu PG-18 ,, tpi Lah kok jdinya 18++
    eon ,, aq masih d bwah umr ,, jdi maaf kaLo aq bca Loncat-Loncat dan jadinya agak bngng …
    aq bLeh kut msuk k crita gg ,, pngen bunuh Victoria pke’ tanganku ajj … *GUBRAK

    Nice eon …

  11. gomawo balik buat adaya…yg rajin banget sampe nyempetin buat bales komet satu2
    btw ami imnida
    91 line
    bangapsimida…
    aku belum brani baca nc yg di pw,
    takut nyasar wkwkwkwkwk..
    menurut ku nc yg di part ini juga ‘ dah Hot-HoT SUMMER….
    Adaya Hwaiting.

    • kekkekekeke ne kalo sebenernya menurut saya hot mimpinya kok saya pake bahasa implisit hehehhe , neh Nyyeong Ami, wah kita sama 91 Line , salam kenal chingu 🙂 …… hehehhe saya juga kan harus menghargai reader yang sudah menyempatkan baca dan cooment 🙂 , jangan bosen dengan karya saya ya, itu udah ada lanjutanya Special Chapter jadi mungkin bisa diintip kalo ada waktu luang kekkeke

  12. gomawo balik buat adaya yg rajin banget dah nyempetin buat balas komet satu2.
    btw ami imnida
    91 line yo
    bangapsimida…
    aku blum brani baca nc yg di pw, takut nyasar wkwkwkwkwkkkk
    menurut ku nc di part ini jg dah HOT-HOT SUMMER…..
    adaya hwaiting…

  13. Mianhae chingu… Baru komen di part ini. Aku janji di FF chingu yg lainnya nanti bakalan aku komen terus :))
    Soowon nya dapett!! Feel nya dapett!! Cetar badai membahanaa hahha
    Memang yah, kalo sesuatu tu udah kepengen berat, pasti gk jarang ke bawa ke mimpi. Termasuk mimpi soo tadi.
    Adaya, aku minta PWnya yah. Udah 17 tahun kok, beneran.

  14. numpang comment dulu ah *padahal belom baca ficnya* cuma mau absen kalo aku sedang memasuki blog ini dan membaca fic ini hehehehe comment tentang fic ini nanti ya setelah membaca ini, bye bye mau baca dulu ah huehehehe

  15. anjiiiiirrrrr soo cuma mimpi *ngakak* malu pasti malu tuh soo, mimpinya sampe mendesah gitu lagi ahahaha ep ini bikin senyum senyum gak jelas wkwk aku 12th kakaaaakkkk, tapi aku pengen baca part yang itu tuuuuhhhh huahahahaha *ngakak*

  16. oh shit ternyata cuma mimpi! hey author itu hot dan aku baca dua kali bagian ‘soo-onnie-sadar-kalo-lingerienya-kebuka’ awwww hot banget pasti!!

  17. wah thor gomen telat lg comentnya,

    jahh soowon tambah romantis aja nih ^^
    ada NC-nya pula lagi.. Hihi panas deh nih

    thor moleh tak saya minta pw-nya
    kalo boleh add fb ku aja ya Mizumi uchiHaruno. arigatou ^^

  18. wah thor gomen telat lg comentnya,

    jahh soowon tambah romantis aja nih ^^
    ada NC-nya pula lagi.. Hihi panas deh nih

    thor moleh tak saya minta pw-nya? Umur ku jalan 17.
    kalo boleh add fb ku aja ya Mizumi uchiHaruno. arigatou ^^

  19. wah thor gomen telat lg comentnya,

    jahh soowon tambah romantis aja nih ^^
    ada NC-nya pula lagi.. Hihi panas deh nih

  20. Ini.. authornya masih aktif kan.. doh.. baru nemu ff yg .. bobotnya dan konfliknya oke banget.. ngaduk2 perasaan… nangis.. marah.. tegang..deg2an

    Oya tp penasaran yg NC nya.. kepotong jd ga seru….klo masalah umur saya udh cukup.. saty line sm syoo.. 23 th. ..minta PW nya dong hehehe

Leave a comment