[FF] Broken Vow -Chapter 1-

 Annyeong, mian ya Adaya lama pos AIH nya, soalnya saya ada di luar kota :(, filenya ada di lepi saya, nah kebetulan ini saya pinjem lepi temen dan karena bosen nih cuman tiduran jadi saya buat ini, maaf ya isi waktu luang aja, iseng iseng bosen, mau baca silahkan mau gak yah silahkan, yang nunggu AIH dan PQME tanggal 13 ya. Saat saya sampai rumah….

poooo

Title               : Broken Vow

Author          : Angevine Pontius Fosters ( Adaya )

Main Cast    : Choi Sooyoung as Choi Sooyoung and Choi SooHyun, Choi Siwon as Choi Siwon.

Other Cast   : Stella Kim –> Stella Kim

Type                : Short Series

Genre             : Romance, Friendship, Family, Suspense, Unpredictable Ending

Rating           : PG- 16 ( All reader who Open mind )

Disclaimer  : This FF is Inspired by Mars Manga, Fruit Basket Manga, Hopeless Novel by Collen H., Broken Vow Song by Lara Fabian. 

= Broken Vow =

“Sooyoung, berjanjilah padaku, kau tak akan pernah meninggalkanku sendiri. Kita lahir di dunia ini bersama, hanya kau yang paling beharga bagiku. Aku tak mampu hidup tanpamu, aku ingin kita bersama, selamanya, bahkan dalam kematian….” – SooHyun

********************

Author POV-

 Izmir, Turkey 2013

Sooyoung menghentikan langkahnya saat melihat papan Signature Bride melekat di market bercat ungu dengan panjang etalase berbagai properti pengantin. Sooyoung membuka pintu kaca dengan ujung metalik itu saat dua orang pegawai berwajah ramah menyambutnya.  “Hoşgeldiniz.” Sapa salah satu dari mereka seraya mempersilahkan Sooyoung duduk di sofa ungu violet yang begitu lembut. Sooyoung menyapukan pandangannya pada ruangan luas dengan bau lemon itu. Dia mengamati berbagai katalog yang dijajar di almari kaca antik di ujung ruangan. Beberapa patung yang terbalut gaun setengah jadi dan dua mesin jahit modern yang terlihat kontras diantara barang antik di sekelilingnya. Dua buah kaca seukuran tubuh manusia menggantung cantik di tengah tembok ruangan, tirai berbagai warna dan bulu di sana sini membuat rumah pengantin ini terlihat seolah paduan antara rumah gipsy dan hippie.

Hoş bȕldȕk.” Jawab Soyoung lemah.

“Ada yang bisa kami bantu?” ujar salah seorang diantara mereka yang belakangan diketahui bernama Cagla.

Evet. Bisakah kau membantuku merubah isi undangan pernikahan yang sudah ku pesan?”

Cagla memandang Sooyoung sesaat, sebelah alisnya mengkerut heran sebelum dia kembali pada senyum khas pegawainya. “Tamam. Bagian mana yang butuh perubahan, miss. Tanggalkah?”

Hayir. Tapi nama pengantinnya.” Jawab Sooyoung mantab.

Mata Cagla membelalak lebar saat mendengar pernyataan Sooyoung. “Özȕr dilerim? Apa anda baru saja bilang jika anda ingin mengganti nama pengantinnya?”

Sooyoung tersenyum lirih. “Evet. Bisakah kau menghapus namaku dan menggantikannya dengan Stella Kim? Bisakah?”

  • Hoşgeldiniz = Sapaan selamat datang
  • Hoş bȕldȕk = Jawaban dari Hoşgeldiniz
  • Evet = Ya
  • Tamam = OK / Tentu
  • Hayir = Bukan / Tidak
  • Özȕr dilerim = Maaf

*******************

Author POV-

 Izmir, Turkey 2012

Hujan…..

Seorang gadis sedang menengadahkan wajahnya ke arah langit mendung, menyambut hujan dengan sukacita seakan air langit itu menyegarkan hatinya.

Hujan….

Air hujan membuat tubuh gadis itu basah sepenuhnya. Tunik satin yang membalut tubuhnya melekat erat ke tubuhnya, seolah menjadi kulit kedua baginya. Dia merentangkan tangannya dan tersenyum kecil saat merasa perih di wajahnya.

Ini lebih baik. Sakit. Ini lebih baik. Aku tak mati rasa. Aku tak mati rasa…..

“Soo…” Ujar seorang lelaki dari balik punggungnya. Lelaki itu melangkah menembus hujan untuk berdiri di samping gadis itu. Dia melepas jasnya, menyampirkan ke kepala gadis itu untuk melindunginya dari hujan. “Kau bisa sakit, ayo masuk…”

Gadis itu bergeming. Air mata muncul di ujung matanya yang terpejam, dia merasakan hangat air matanya menyatu dengan aliran air hujan yang menetes di pipinya. “Se-sebentar la-gi…” Jawab wanita itu terbata.

Lelaki itu merengkuh punggung kurus wanita itu dengan erat, memberinya kehangatan dari tubuhnya. Dia tahu kerinduan wanita itu terhadap dunia luar. Tak ada yang lebih merindukan hujan dibanding Sooyoung.

“A-aku rindu hu-hujan…” Bisik Sooyoung seraya berbalik menghadap Siwon. Wanita itu begitu pucat, bibirnya membiru dengan kelam yang terlihat dalam sorot matanya. Giginya bergemelatuk karena kedinginan. “Se-sekali saja, i-izinkan aku sekali saja…” Mohonnya dengan mata memerah.

Siwon merengkuh wajah gadis itu, menyingkirkan buliran air yang ada di bulu matanya, menghangatkan wanita itu dengan sentuhannya. “Jangan menangis. Kau boleh berdiri disini selama kau mau, tapi kau tahu itu bukan keputusan yang bijak.”

Gadis itu menahan dingin yang menusuk dadanya, dia terbatuk kecil, batuk yang membuatnya membenci kelemahanya. “A-aku rindu dunia luar…” Rintihnya saat lengan Siwon merengkuh tubuhnya. “Aku rindu dunia luar…..”

Siwon menghela napasnya di udara yang begitu dingin. “Aku akan mengobatinya, kerinduanmu itu, aku akan mengobatinya….” Ujarnya seraya memeluk tubuh Sooyoung di dadanya.

Sooyoung menyurukkan wajahnya ke leher lelaki itu sebelum menangis dalam diam. Hanya Siwon yang dimilikinya, hanya dia.

*****************************

“Sooyoung….Sooyoung….”

Sooyoung berlari menuruni tangga saat mendengar suara seseorang memanggilnya dari lantai dasar. “Dimana kau?” Jerit Sooyoung saat mendengar jeritan tertahan pemanggilnya. “Jawab aku.” Jerit Sooyoung seraya memukul-mukul pintu mahoni di hadapannya. Sooyoung merasa cengkraman ketakutan dalam dadanya saat mendengar jeritan piluh dari suara yang akrab di telinganya. 

Sooyoung mendobrak pintu mahoni itu dengan kuat. Dia mengambil kapak yang ada di samping tabung gas pemadam kebakaran sebelum mengayunkan kapak itu ke pintu kokoh di hadapannya, merusak handel kunci, dan menendang pintu itu hingga terbuka. “TIDAK!” Jerit Sooyoung saat melihat pemandangan di hadapannya. Tubuh itu terbaring lemas dan ada darah mengalir dari lehernya. Sooyoung menjerit tertahan saat melihat Eommanya tertawa lirih dan membuang pisau di tangannya ke lantai.

“Dia tak akan menderita lagi, dengan begini anakku tak akan menderita lagi.” Ujar wanita itu seraya mengelus rambut dari tubuh lemas yang ada dalam dekapannya. “Dia tak akan direbut oleh iblis, dia akan selalu bersamaku. Putriku satu-satunya, dia hanya milikku, dia milikku…”

“Tidak…” Bisik Sooyoung seraya melangkah mendekat ke arah tubuh tak bernyawa itu.  Sooyoung mengulurkan tangan ke arah tubuh kaku itu. Tubuh kaku yang memucat, darah yang menetes dari leher yang sangat dikenalnya, warna rambut yang sama, dan wajah yang sama dengan miliknya…..

“SOOHYUN!”

Sooyoung terbangun dari tidurnya. Keringat membasahi tubuhnya saat mimpi buruk itu kembali merayap dalam dirinya. Sooyoung menangis tertahan, memeluk tubuhnya sendiri dengan erat, dia tak ingin mengingat hari itu. Tubuh Sooyoung terasa terbakar, peluh dingin meluncur di sekujur tubuhnya. Ketakutan merambati hatinya, dia membutuhkan Siwon, dia membutuhkan lelaki itu untuk menenangkan hatinya.

Seperti pesan yang tersampaikan, sedetik berikutnya Siwon muncul dihadapan Sooyoung. Lelaki itu berdiri setengah telanjang, napasnya tertahan setelah berlari menaiki tangga karena mendengar jeritan Sooyoung. “Kenapa? Kau bermimpi lagi?” tanya Siwon seraya melangkah menuju Sooyoung. Lelaki itu menyentuh dahi Sooyoung dan mengumpat pelan saat merasakan panas tubuh wanita itu. “Kau demam.”

Sooyoung terisak karena rasa syukur di hatinya, dia tak akan mampu bertahan hidup tanpa Siwon. Dia tak akan mampu bertahan jika tak ada lelaki itu di sampingnya. ” Ja-jangan pergi.” Pinta Sooyoung saat Siwon akan beranjak keluar.

Siwon tersenyum perlahan. “Aku akan segera kembali, aku hanya akan mengambil kompres es untukmu.” Bujuk Siwon seraya mencium dahi Sooyoung.

Sepeninggalan Siwon, Sooyoung kembali dalam kegelapan yang menyedot jiwanya. SooHyun. Nama itu seperti kutukan dalam hatinya, janji yang telah mereka buat saat mereka masih berumur 10 tahun selalu terngiang di telinganya. Rasa bersalah karena dia masih hidup, rasa bersalah karena mengingkari janji mereka..

“Apa yang kau lamunkan?” kata Siwon yang membuat Sooyoung kembali ke kenyataan.

Lelaki itu tersenyum pada Sooyoung, meletakkan baskom berisi air hangat dan bantal es di pangkuannya. Sooyoung memandang Siwon seolah lelaki itu adalah keajaiban dari Tuhan. Sooyoung mengulurkan tangannya yang terasa membeku ke tubuh Siwon, dia ingin Siwon mengatakan mantera yang mampu menenangkan dirinya. Bahwa segalanya akan baik-baik saja. Segalanya bukan salahnya.

“A-aku ta-kut.” Gumam Sooyoung seraya memeluk Siwon semakin erat. “Ber-berjanjilah padaku, kau tak a-kan meninggalkanku se-sendiri, kau akan selalu a-ada di sampingku, kau tak akan pernah menghia-anatiku…” Rancau Sooyoung dengan kalimat yang tumpang tindih.

Siwon terkekeh pelan, dia membalas pelukan Sooyoung, mengelus punggung wanita itu dengan lembut. Dia sudah berjanji pada ayah Sooyoung, untuk terus melindungi gadis itu, memberikan jiwanya dan kesetiannya sebagai balas budi keluarganya terhadap keluarga Sooyoung. Dia akan mengorbankan segalanya, termasuk nyawa dan jiwanya untuk menjaga gadis itu. “Aku bersumpah dengan hidupku, aku tak akan pernah meninggalkanmu.”  Semoga Tuhan membantuku….

***************

“Kau hanya kasihan pada gadis itu.” Cetus Kyuhyun seraya mengganti lensa kameranya. Dia memotret pemandangan teluk Izmir dari ketinggian perbukitan yang mengelilinginya, mencoba memadukan indahnya warna biru cakrawala dengan birunya perairan di pesisir Auegean.

Siwon berdiri di sampingnya, menunggu asistennya untuk membawa alat pengukur kecerahan cahaya padanya, dia memerintahkan wanita itu untuk memanggil beberapa model menuju lokasi pemotretan sebelum menjawab Kyuhyun. “Aku tak yakin. Aku hanya tahu itu adalah kewajibanku, untuk menjaganya dan selalu ada di sampingnya.”

Kyuhyun menegakkan tubuhnya, menyampirkan tangannya dengan posisi berpikir. Kyuhyun mencoba menganalisa situasi Siwon saat ini. “Kewajiban? Itu bahkan lebih buruk dibanding belas kasihan.” Putusnya. ” Dengar, saat ini mungkin tak masalah bagimu untuk selalu ada di sampingnya, memperlakukanya dengan lembut dan penuh kasih, tapi lambat laun dia akan salah mengerti kalau kau sebenarnya hanya menjalankan kewajiban yang dilimpahkan ayahnya padamu. Saat ini tak masalah karena kau tak memiliki wanita yang kau cintai. Bagaimana jika…”

“Aku tak suka pengandaian.” Sahut Siwon tegas.

“Bagaimana jika kau bertemu dengan wanita yang kau cintai. Apa yang akan kau lakukan?” lanjut Kyuhyun tak memperdulikan ancaman dalam nada Siwon.

Nothing. Karena hal seperti itu tak akan pernah terjadi.”

Siwon tahu maksud Kyuhyun dengan pasti, karena hal itu juga menjadi ketakutan dalam dirinya. Selama ini dia selalu menganggap Sooyoung sebagai kewajiban hidupnya, dia menyayangi Sooyoung, tapi bukan cinta. Dia ingin melindungi gadis itu karena dia terlihat begitu lemah. Siwon tak mengerti apa yang menimpa Sooyoung di masa lalu, ayahnya juga tak memberi banyak penjelasan selama enam tahun terakhir. Siwon selalu bersabar dengan kegagapan Sooyoung, mencoba mendengar semua kata minim yang terucap dari bibir gadis itu. Tapi dia tak pernah merasa itu adalah cinta. “Jika dia bukan Sooyoung, lebih baik aku tak akan pernah jatuh cinta….”

***********************

Stella memandang dari kejauhan, memandang lelaki yang sudah dicintainya selama empat tahun terakhir. Stella tahu cintanya hanya bertepuk sebelah tangan, dia tak akan mampu membuat Siwon jatuh hati padanya. Bagi Siwon, Stella hanya rekan bisnis yang akan selalu diperlakukan secara bersahabat. Siwon memiliki wanita lain dalam hidupnya, sudah banyak kabar yang beredar tentang wanita misterius yang selama ini memenjara hati Siwon. Banyak wanita patah hati setelah mendengar kabar itu, mereka akan menjauh secara teratur saat mendengar nama wanita yang memiliki hati Siwon, hanya Stella yang tetap pada pendiriannya. Dia yakin, dia mampu menjadi pesaing wanita itu. Stella yakin dia tak kalah dengan pesaing yang tak pernah ditemuinya itu.

Siwon selalu memperlakukan wanita secara sopan, dia tertawa bersama mereka, tapi selalu menjaga jarak secara bersamaan. Dia menolak secara halus kedekatan bersifat fisik maupun mental. Stella merasa iri dengan wanita yang memiliki hati Siwon, tapi hal itu malah membuat Stella tertantang untuk mendapatkan lelaki itu. Dia tak mengenal kekalahan, dia tak mengenal jalan menuju penyerahan, dia hanya tahu satu hal, kemenangan.

“Aku akan mendapatkanmu Choi Siwon, aku akan mendapatkanmu. Aku bersumpah dengan hidupku bahwa suatu hari nanti kau akan jadi milikku.”

***********************

Sooyoung berdiri memandang Kulesi* yang berdiri kokoh di pusat kota Konak dari jendela rumahnya. Tatapan Sooyoung dipusatkan pada jarum jam raksasa yang berputar tiap detiknya. Perlahan kepalanya disandarkan ke jendela kaca. Jemarinya mencoba menangkap serpihan cahaya yang menembut kaca bening itu. Dia merindukan cahaya, rasa sengatan mentari di kulitnya. Sooyoung tersenyum lirih saat melihat birunya perairan yang menghampar sepanjang pesisir di kejauhan. Beberapa dolmus* lalu lalang di jalan panjang yang membentang di depan rumahnya. Sooyoung melihat kerumunan orang yang berdiri di halte bus dengan pandangan iri, dia merindukan menjadi normal. Tapi Sooyoung tak pernah menjadi normal seumur hidupnya. Bukan rindu tepatnya, tapi ingin. Dia ingin menjadi manusia normal, jauh dari obat-obatan, bisa berlari hingga paru-paru sesak rasanya, merasakan terengah karena lelah, bukan sakit, merasakan keringat segar, bukan yang selalu membasahi tubuhnya, jenis keringat dingin yang menjijikkan. ” Aku ingin pergi….Ak-ku harus pe-pergi….” Ujar Sooyoung sebelum berlari menembus pintu yang memisahkan dirinya dengan dunia luar.

* Kulesi = Menara Jam setinggi 25 m yang berdiri kokoh di Konak Square, *Dolmus = Bus kecil (Alat transportasi penduduk Izmir)

******************

” Bagaimana?”

Siwon memandang dengan penuh perhitungan folder klise yang diserahkan Stella padanya. “Seperti biasa, kau luar bisa. Aku selalu bisa mengandalkanmu untuk mengambil gambar objek bergerak.” Puji Siwon seraya tersenyum lembut.

Stella merasa puas pada dirinya sendiri. Jalan yang ditempuhnya saat ini adalah jalan menuju hati Siwon. Stella tahu dengan menunjukkan keahlianya dan kecintaanya pada fotografi bisa membuat dirinya dan Siwon selalu terhubung. Siwon mungkin memiliki wanita di hatinya, tapi Stella tahu wanita itu tak benar-benar mengerti Siwon, wanita itu tak seahli Stella dalam mengambil gambar, hal yang menjadi hidup Siwon selama ini. ” Jadi?”

Siwon menaikkan sebelah alisnya saat Stella mengerling penuh arti padanya. ” Jadi?” ulang Siwon dengan rasa ingin tahu.

Stella terkekeh lirih sebelum menjawab. ” Makan malam yang kau janjikan.”

Siwon tertawa kecil saat Stella mengingatkan dia tentang janji yang dibuatnya sendiri. ” Ah, itu. Baiklah, kau yang pilih tempatnya.”

Wajah Stella terlihat begitu gembira, dia akan menjawab saat ponsel Siwon berdering.

” Maaf.” Ujar Siwon seraya mengangkat ponselnya.” Ya, Mahir.” Ujar Siwon saat mengenali suara pengurus rumahnya. Lelaki itu terlihat begitu takut saat menjelaskan situasi yang membuat wajah Siwon mengeruh. ” Sudah berapa lama dia pergi?” tanya Siwon dengan nada halus yang menakutkan.

Stella melihat perubahan di raut muka Siwon saat lelaki itu menjawab ponselnya. Lelaki itu terdiam sesaat setelah menutup panggilan teleponya. Siwon terlihat murung saat mengambil jas dari sandaran kursinya dan beranjak ke pintu, melupakan Stella yang ada di hadapannya. “Kau mau pergi ke mana?” tanya Stella seraya mengikuti Siwon dengan langkah lebar.

Siwon menatap Stella seolah dia baru ingat janjinya dengan wanita itu. ” Maafkan aku. Aku harus pergi. Aku janji, aku akan menggantinya lain waktu.” Jawab Siwon seraya melangkah menuju tempat mobilnya di parkir.

Muka Stella memerah karena amarah. “Ini sudah lebih dari sepuluh kali kau membatalkan janjimu denganku!” jerit Stella dari balik punggung Siwon. Mata wanita itu berkaca-kaca karena amarah. “Kau tahu aku mencintaimu. Kau tahu perasaanku selama ini. Aku selalu bersabar menunggumu, selalu bersabar membelokkan hatimu. Tapi….”

” Stella…”

“Ya, aku tahu. Aku mengerti kau tak pernah meminta semua ini dariku. Aku tahu aku yang bodoh karena mencintaimu, karena menantimu dalam kehampaan. Tapi, bisakah kau sedikit saja melihat ke arahku?” Stella tak peduli lagi dengan segalanya, dia sudah menunggu terlalu lama, dia tahu ini memalukan, tapi segalanya akan lebih baik jika Siwon tahu bahwa dia tak akan pernah menyerah. Dia tahu, Siwon adalah lelaki yang baik, dia tak akan mampu menolak wanita yang menangis. Sebagai wanita Stella memiliki senjata berupa air mata, dan sebagai pria Siwon memiliki kelemahan terhadap air mata. Ini adalah cara yang menjijikkan, tapi Stella akan melakukan apapun untuk memperoleh kemenangannya.

” Aku mohon….” Lanjut Stella seraya terisak dalam diam.

Siwon memandang Stella dari tempatnya. Dia memikirkan situasinya. Sooyoung kabur lagi dan Siwon merasa begitu lelah untuk mencari wanita itu untuk kesekian kalinya. Dia tak mengerti Sooyoung, dia lemah dan selalu bersandar pada Siwon. Tapi sekali waktu dia akan membuat Siwon marah dengan kabur dari rumah. Wanita itu butuh semua perlindungan agar menjaganya tetap sehat, tapi dia selalu melawan semua peraturan yang diberikan padanya. Siwon merasa lelah dengan tanggungjawab yang dilimpahkan padanya, tapi dia merasa begitu iba pada Sooyoung.

Dilain sisi, dia melihat wanita yang selama ini selalu mencintainya, memperhatikannya, sedang menangis dihadapannya karena sikap Siwon yang selalu menjaga jarak. Dia merasa takut pada ketetapan hatinya sendiri, Stella adalah jenis wanita yang mampu membuat lelaki jatuh cinta dengan mudah. Siwon merasa takut, jika sekali saja dia berpaling ke wanita itu maka sulit baginya untuk kembali pada ketetapan janji yang sudah dibuatnya.

” Maafkan aku Stella. Maaf…” Jawab Siwon akhirnya.

Stella tercengang di tempatnya saat memandang punggung Siwon yang berlalu. ” Kau menolakku?” ujar Stella lebih pada dirinya sendiri. ” Kau belum tahu siapa aku Choi Siwon, kau belum tahu.” Gerutu Stella seraya menghapus air mata di pipinya.

*****************

Sooyoung merasakan ketakutan saat tubuh-tubuh manusia berdesakan di monorel bersama dengannya. Bau manusia dan kehangatan mereka menyentuh kulit Sooyoung. Sooyoung merasakan mual yang selalu dirasakanya saat bersama dengan orang asing. Tubuhnya terasa sesak saat beberapa orang menyeretnya ke dalam arus pintu elektrik yang terbuka. Sooyoung berhasil memisahkan dirinya di saat terakhir. Dia tahu kabur adalah pilihan yang buruk, dia sudah merasakannya berkali-kali, tapi dia merindukan Eommanya. Dia merindukan kehidupannya, kenormalan yang diidamkannya. Sebelum itu Sooyoung ingin mendengar kata yang sangat ingin dia dengar selama hidupnya. Pengakuan eommanya terhadap keberadaannya. Sooyoung menangis di kursi penumpang. Sooyoung merasa penyesalan karena sudah berbuat bodoh berkali-kali. Dia tahu kesabaran Siwon ada batasnya, dia tahu suatu hari nanti, Siwon akan pergi meninggalkanya. Tapi hanya Siwon yang mampu menerima Sooyoung. Dan dia sudah melakukan tindakan bodoh untuk kesekian kalinya, tindakan yang akan membuat Siwon marah. ” Maafkan a-aku Siwon. Maafkan aku…..”

****************

Siwon menghela napasnya yang terengah karena berlari mengintari semua tempat yang berkemungkinan dikunjungi Sooyoung. Siwon tahu kemana tujuan Sooyoung, tapi dia tak tahu dengan apa wanita itu menuju ke sana. Sooyoung tak pernah sampai pada tempat tujuanya karena dia akan pingsan jika berdekatan dengan banyak orang. Dia akan merasa sesak dan mual, dan itulah kekahwatiran terbesar Siwon.

Siwon memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mengikuti jalur kapal ferri yang menyebrangi dermaga Konak, dan jalur dolmus yang melaju membelah jalanan Konak Square. Siwon sendiri menusuri jalur iZBAN, jalur metro dan monorel di Izzmir yang akan membawa Sooyoung ke Istanbul, ke tempat Eommanya berada. Siwon yakin dengan sepenuh hati ada sesuatu antara Sooyoung dan ibunya yang enggan diceritakan Tuan Choi padanya. Siwon menghargai privasi yang berusaha dilindungi oleh Tuan Choi mengenai keluarganya. Tapi, jika hal ini terus terjadi, cepat atau lambat, Siwon harus menuntut penjelasan kepada Tuan Choi. Dia harus tahu alasan Sooyoung selalu mencoba kabur. Karena Siwon yakin apapun yang ada di balik semua ini bukanlah masalah sederhana dan kerinduan terhadap dunia luar. ” Sial, dimana kau Choi Sooyoung!”

****************

Sooyoung menunduk di bangku penumpang paling ujung saat monorel yang ditumpanginya berhenti. Sooyoung bisa merasakan pintu elektrik monorel terbuka dan membawa langkah kaki orang-orang baru. Sooyoung merasa asing dengan dunia yang seakan tak menyambutnya, dia merasa berbeda karena dia tak bisa bergaul dengan wajar di keramaian, ditambah rasa bersalahnya terhadap Siwon yang selalu menjaganya. “Siwon…Siwon….” Isak Sooyoung dalam diam.

Duk.

Sooyoung merasakan seseorang menempatkan dirinya di samping tubuhnya. Hangat tubuh yang dikenal, aroma yang menenangkannya. “Jika kau begitu merindukanku kenapa kau selalu berusaha kabur dariku.” Ujar orang itu.

Sooyoung mengangkat wajahnya perlahan. Sooyoung menggigit bibir bawahnya dengan keras sebelum menangis lebih keras. “Ma-maaf kan aku…”

Siwon ingin sekali marah, Siwon merasa kesal, dan lelah dengan semua ini. Tapi saat melihat sosok yang dicarinya meringkuk sedih sendirian di ujung monorel, Siwon tak bisa melakukan apapun selain bahagia melihat sosok itu. Amarah yang disimpannya tiba-tiba menghilang, digantikan perasaan ingin melindungi yang selalu muncul saat melihat Sooyoung menangis. Siwon merengkuh tubuh Sooyoung, menempatkan wajahnya ke bahunya. Dia benci wanita menangis, karena dia tak pernah tahu apa yang harus dilakukan. Hanya Sooyoung, hanya dia yang diberi pengecualian lebih oleh Siwon. “Bodoh.” Gumam Siwon lirih seraya merengkuh Sooyoung semakin erat. ” Jika kau ingin meminta maaf, berjanjilah untuk tetap berada dalam jarak pandangku. Aku tahu aku akan terus menemukanmu, lagi dan lagi, kemanapun kau pergi dan mencoba menghilang. Tapi…” Siwon menggantung ucapannya. Dia terkekeh lirih saat merasakan hal ini lucu. Kemana perginya kemarahannya, dia hanya merasa lega dan gembira Sooyoung berhasil ditemukan. Itu saja cukup. ” Aku lelah….” Lanjut Siwon dengan nada bercanda. Siwon bisa merasakannya, senyum Sooyoung di pundaknya. Syukurlah Tuhan….

*****************

Seminggu berlalu…..

Seorang wanita sedang mendaki tangga-tangga rumah putih minimalis yang dibangun di pemrmukiman elit Istanbul Square. Langkahnya berhenti saat mencapai ujung tangga, dia terdiam sesaat sebelum menekan tombol intercome yang kemudian dijawab oleh seorang lelaki berkebangsaan Turkey. ” Kediaman Tuan Choi, ada yang bisa kami bantu?”

Wanita itu tersenyum saat melihat selembar kertas yang dibawanya. ” Bisakah aku bertemu dengan Nyonya Choi. Saya Stella Kim dari Izzmir. “

Lelaki itu terdengar ragu sebelum mempersilahkan Stella masuk dengan membuka pintu besi yang terlihat begitu megah dan dingin.

” Selamat datang!”

Stella tersenyum lirih. Jadi, kita lihat seberapa misteriuskah dirimu Choi Sooyoung…..

****************

-TBC-

“Broken Vow”

By : Lara Fabian

Tell me her name
I want to know
The way she looks
And where you go
I need to see her face
I need to understand
Why you and I came to an end
Tell me again
I want to hear
Who broke my faith in all these years
Who lays with you at night
When I’m here all alone
Remembering when I was your own

I’ll let you go
I’ll let you fly
Why do I keep asking why
I’ll let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch
That one you promised to be mine
Or has it vanished for all time

I close my eyes
And dream of you and I
And then I realize
There’s more to life than only bitterness and lies
I close my eyes
I’d give away my soul
To hold you once again
And never let this promise end

 **********************

Nah itu adalah lyricnya Broken Vow, heheheheh pasti bisa nebak kan kelanjutanya. Ok masalah rahasia rahasian memang saya agak aneh ya, ok lah, saya sudah ngantuk sekali dan lepi teman saya mau dipake hehehhe.

Maaf jika aneh dan banyak taypo, diperbaiki besok deh yah, ini memang idenya saya dapet saat saya di KRL Depok, jadi maklum aneh hahaha

Bye….

33 thoughts on “[FF] Broken Vow -Chapter 1-

  1. Seruuuu..
    Keren..
    hub. Soo sma siwon apa ya? Masa lalu yg bikin soo jd kaya gtu krna liat eommanya bnh soohyun kah? Penasaran penasaran,, jgn lama’ ya next chap. ny..hehe

  2. eoni seru banget tapi jangan berhenti ngepost pas ditengah2 eoni….

    emang siwon suka ama stella ya? kenapa sooyoung minta undangannya diganti sama stella coba..
    penasaran.

  3. Huaa, daebak, siwon jadi malaikan pelindung soo, semangat,, AIH nya di tggu ya,, jujur chingu, pdhl msih pngen tau bgt lanjutin Billionare Next Door nya, kalau ada waktu lanjutin ff itu ya, Semangat °\(‾▿‾)/° °\(‾▿‾)/° °\(‾▿‾)/°

  4. kerenn….

    tpi banyak pertanyaan di chapter ini,yg bikin aku penasaran. dan jangan sampe siwon oppa sama stella. *Andwae*

    mudah2an next chapternya ga lama hehehheee

    AIH, tgl 13, hemmm mesti di catat….

  5. baca FF ini ternyata membutuhkan konsentrasi penuh #apa dah?
    Banyak misteri ! Hmm authornya pinter bngt maen rahasia2 nih hehe
    btw, penyakit soo aneh bgt yah? Karena traumakah ? Punya masa lalu kelam ttng ibu dan saudaranya ?
    Jeng jeng jeng ! Disini stella punya niat jahat nih keliatan ckckck. Oh no ! Jng mpe dia ngedeketin soo trs pura2 baik ! #apasih ?!
    DAEBAK DAEBAK !
    Ayo dongs soo eon bangkit ! Jangan mellow begitu !
    SOOWON JJANG!
    AUTHOR JJANG! ^_^

  6. Seru pake bangetttt
    Sooyoung eonni gagu yaaa?
    Penasaran, penasaran, penasaran!!!
    Adaya eoni next chapnya jgn lama-lama ya hehe 🙂

  7. ceritanya msh abstrak gitu.kurang paham sih ama alurnya. Mian eonni author, aku emang agak lola, peace!
    Mngkin next part bakalan ngerti !
    Fighting !

  8. eonnie ,,
    ff mu selalu di penuhi dengan misteri dan juga rahasia tpi itu yang membuatnya menjadi lebih seru dan selalu di tunggu 🙂
    aku penasaran sama kelanjutan,y !!
    Lanjut eonn , Hwaiting untuk FF eonnie 😀

  9. itu siwon cuma kasian syoo??
    Bukan cinta??
    Jangan blg ntar dia malah cinta ama stella.
    Aish :/

    sumpeh!
    Penasaran ane ama eomma syoo.
    Masa tega ngebunuh anaknya sendiri.
    Ngeri -.-

    next part ditunggu eon ^^

  10. Ok time is comment

    Ommo kasian bgt Sooyoung ngeliat pembunuhan kembarannya sendiri…
    Suka Siwon disini gantel bgt lah
    No comment(nah loh dr td diatas ngapain ywh)

    Seperti biasa selalu keren ff mu tp always complicated(???)
    Wah asyik abis jalan” ywh kebogor??#ga ajak”(sypa loe???)

    Ok lah abaikan kegejean q
    Ditunggu part selanjutnya plus ffmu yg lain (AIH q jg belum comment #laporan) ff yg lain bakal dipost dimana?? (Kabar-kabari ywh)
    Hehehehehe

  11. masih misteri banget ceritanya serasa masih ada kabut gitu waktu baca
    tapi itulah yg bikin penasaran pingin baca kelanjutanya lagi dan lagi
    jadi soohyun tu beneran dibunuh sama eommanya atau cuma….(apa ya nyebutnya soalnya soo disini kayak punya penyakit kejiwaan gitu)
    oia cuma mau bilangan OMG…siwon oppa aku suka banget karakternya disini

  12. sooyoung? soohyun? siwon? ibunya soo? bapaknya soo?
    misteri banget ya ini, terus soo jadi pengen hidup normal karena sebelumnya itu ada apa dengan kehidupannya soo? terus siwon cuma iba aja gitu sama soo?

  13. Wuah oennie noemu daebbak, aku selalu suka karya Adaya oennie. CPETAN BUAT NOVEL GIH! Pasti Best Seller.
    Keep Fighting and Keep Writing

  14. sori eonnie jadi siders *bow
    maaf baru komen sekarang..
    mm aku engga terlalu suka soo yg karakternya kea ini #myopinion
    tapi tulisannya okeh BANGET eonnie 😀

  15. Hai.. Aku reader baru disini salam kenal ^_^ dan ini ff pertama yg aku baca disini. Akhirnya nemu ff cast siwon yg tulisannya bagus banget beneran deh. Hahaha

    Ini ff banyak mistery ya? Itu nyonya choi ngebunuh soohyun atau apa sih? Trus siwon tega deh nganggep sooyoung sbgai kewajibannya dia. Hiks

    Ok, lanjutkan thor. Mau baca next chapternya aah hahaha

  16. selalu ada aja ide unik di stiap judul Fan Fict author hebat satu ini. aq berharap, semoga author bisa secepatnya Come back, aq slalu mnunggu lanjutan Fan Fictnya

  17. Aku kira Soohyun yg sakit parah karna itu eomma sengaja membunuhnya, tp disini Sooeonnie sakit.. jd alasannya apa?
    Aihh.. selalu keren, Adaya Author Jjang..

  18. Kak ,
    aku comment disini ya?
    Aku suka semua ff buatan mu kak.
    Kamu masih aktif gak sih kak dalam pembuatan ff? Soalnya kemaren2 aku liat kamu coment diwp nya ita? Kmu punya fb gak kak ?

Leave a reply to tita Cancel reply